Sukses

Usai Lebaran, Harga Bahan Pokok Mulai Turun

Harga sejumlah bahan pokok mulai turun setelah libur Lebaran. Rata-rata penurunan antara 20-50 persen.

Liputan6.com, Garut - Harga sejumlah bahan pokok mulai turun setelah libur Lebaran. Rata-rata penurunan antara 20-50 persen. Namun memang, harga tersebut belum mencapai harga normal sebelum masuk Ramadan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut Achmad Wahyudin menjelaskan, penurunan harga mulai terjadi sejak H+1 Lebaran. Harga bahan pangan diprediksi kembali normal mulai minggu depan. "Mungkin efektifnya (penurunan) minggu depan," ujarnya, Senin (03/07/2017).

Menurut Achmad, tiga hari menjelang Lebaran, harga sejumlah kebutuhan masyarakat naik, terutama harga daging sapi, daging ayam, telur dan lainnya, termasuk sayur mayur. "Itu hampir merata di seluruh daerah, tetapi memang di daerah lain bisa lebih dari 20 persen," ujarnya.

Namun, usai Lebaran berlalu, harga sejumlah bahan pokok mulai turun, meskipun diakuinya penurunan harga belum mendekati harga normal sebelum Ramadan.

Ia mencontohkan harga daging sapi sekarang ini di kisaran Rp 110 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 140 ribu per kg. Untuk harga daging ayam kini di Rp 35 ribu per kg, yang sebelumnya sempat mencapai angka di atas Rp 45 ribu per kg.

Kemudian harga sayuran rata-rata turun hingga sekitar 20 persen dari harga semula."Memang turunnya bertahap tidak sekaligus langsung ke harga semula sebelum puasa," ujarnya.

Khusus harga petai dan jengkol hingga kini belum juga turun. Harga jengkol masih bertahan di angka Rp 70 ribu per kg, sedangkan petai Rp 10 ribu per batang.

"Saya memprediksi harga seluruh kebutuhan pokok masyarakat akan kembali normal pada minggu depan. Kalau sekarang masih fluktuatif dan kalaupun turun belum seberapa nilainya," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Induk Guntur Ciawitali mengaku harga sejumlah bahan pokok masih fluktuatif, begitu pun dengan pembeli yang masih belum optimal. "Pembeli masih sepi mungkin masih liburan," ujar Empon (40), salah seorang pedagang. (Jayadi Supriadin)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: