Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Surat Menteri Nomor KU.002/18 PHB 2017 tanggal 26 Mei 2017 mengusulkan pagu indikatif Rencana Kerja Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan 2018 sebesar Rp 48,48 triliun.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan anggaran itu akan digunakan untuk memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.
"Kita akan memprioritaskan belanja pemerintah untuk pencapaian sasaran prioritas nasional, jadi money follow program," kata Budi Karya di Gedung DPR RI, Rabu (5/7/2017).
Advertisement
Dikatakan Budi Karya, unit kerja Eselon 1 yang mendapat alokasi terbanyak adalah Ditjen Perkeretaapian dengan pagu sebesar Rp 17,5 triliun. Sedangkan untuk Ditjen Perhubungan Laut menjadi yang tertinggi ke dua dengan pagu Rp 11,6 triliun.
Sementara untuk Ditjen Perhubungan Udara, dialokasikan untuk 2018 sebesar Rp 9,1 triliun, Ditjen Perhubungan Darat Rp 4,5 triliun, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) sebesar Rp. 4,5 triliun, Sekretariat Jendral Rp 550 miliar, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Rp 204 miliar, Badan Litbang Rp 143,8 miliar dan Inspektorat Jendral Rp 106 miliar.
Mengenai proyek dan pengadaan prioritas Kemenhub pada 2018, Budi Karya mengungkapkan akan berfokus pada peningkatan kemanan dan pelayanan.
"Jadi fokus kita tetap dalam hal peningkatan safety, kedua, adalah peningkatan level of service baik di instansi Perhubungan atau ke sarana transportasi," paparnya.
Setidaknya, dari data yang disampaikan Budi Karya, pada 2018 Kemenhub akan melakukan pembangunan kapal penyeberangan 7 unit, Terminal tipe A di 8 lokasi dan pembangunan pelabuhan penyeberangan di 16 lokasi.
Untuk sektor perkeretaapian, pada 2018 akan ada pembangunan jalan KA sepanjang 730 km, peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 45 km. Untuk sektor laut, akan ada pembangunan pelabuhan laut 15 lokasi dan pengadaan kapal perintis sebanyak 65 unit.
Sementara untuk sektor udara, Kementerian Perhubungan menargetkan akan membangun bandara baru di 8 lokasi. Sedangkan dalam hal peningkatan SDM di Perhubungan, ditargetkan pada 2018 akan meluluskan taruna sebanyak 551.610 orang yang akan bekerja di sektor perhubungan. (Yas)