Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah International Moneter Fund -World Bank (IMF-WB) Annual Meeetings 2018 di Nusa Dua, Bali pada 8-14 Oktober 2018. Pertemuan ini bakal dihadiri sekitar 15 ribu peserta dari 189 negara dan diprediksi bisa memberi sumbangan devisa hingga US$ 30 juta atau Rp 399 miliar (kurs Rp 13.300 per dolar AS).
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengungkapkan, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata akan membuat 29 paket tur keliling destinasi wisata Indonesia untuk ditawarkan kepada sekitar 15 ribu delegasi IMF-WB pada tahun depan.
Sekitar 15 ribu peserta forum ekonomi dan keuangan terbesar di dunia ini terdiri dari, Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan (Menkeu) dari 189 negara anggota IMF-World Bank, pimpinan dan staf IMF-World Bank, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSO/NGO, CEO, bankir, pers dan observer.
Advertisement
Baca Juga
"Ada 29 paket tur yang akan ditawarkan delegasi IMF-WB. Tujuannya Bali, Lombok, Labuan Bajo, Yogyakarta, Danau Toba, dan Toraja. Paket wisata khusus untuk 6 destinasi wisata di Bali, dan destinasi lainnya 5 paket. Juga termasuk cruise," kata Arief saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (10/7/2017).
Menurut Arief, paket tur ini bisa dinikmati para delegasi IMF-WB maupun peserta lain usai mengikuti serangkaian kegiatan di pertemuan tahunan tersebut. Alasannya, ada delegasi atau peserta yang membawa suami atau istri, dan akan menikmati liburan di Indonesia setelah acara inti berlangsung.
"Jadi kita akan mulai jualan Oktober ini, karena semua paket tur marketing akan selesai di September 2017. Setahun sebelum annual meeting kita sudah tawarkan," paparnya.
Ia memperkirakan delegasi atau peserta IMF-WB akan mengeluarkan uang selama di Bali dan di Indonesia sekitar US$ 2.000 atau Rp 26,6 juta per hari. Lebih tinggi dari rata-rata pengeluaran turis yang datang ke Indonesia sekitar US$ 1.200 per hari.
"Mereka (delegasi IMF-WB) kan big spender, jadi perkiraannya US$ 2.000 per hari. Nah mereka mau beli paket tur atau tidak, mereka sudah datang ke Indonesia. Devisa yang bisa diperoleh dari 15 ribu peserta dikalikan US$ 2.000, ya sekitar US$ 30 juta," tandas Mantan Direktur Utama PT Telkom Tbk itu.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: