Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris memberikan kenaikan gaji dalam jumlah besar pada Ratu Elizabeth. Sang ratu akan menerima peningkatan gaji sebesar 78 persen mencapai US$ 97 juta atau hampir Rp 1,3 triliun (kurs US$ 1: Rp 13.398).
Jumlah ini jauh lebih besar dibanding apa yang diterimanya pada tahun lalu. Pada 2016, Ratu Elizabeth menerima gaji tahunan bebas pajak sebesar US$ 54,6 juta. Gaji Ratu diperkirakan akan terus meningkat selama 10 tahun selama Istana Buckingham mengalami proses renovasi besar-besaran.
Advertisement
Baca Juga
Melansir CNNMoney, Senin (10/7/2017), Ratu Elizabeth akan menggunakan uang ini untuk biaya perjalanan, keamanan, gaji staf hingga kebutuhan dari istana kediamannya. Namun dengan jumlah gaji yang meningkat tajam tahun ini, Ratu Inggris tidak akan bisa menabung banyak.
Gaji tersebut diperkirakan akan banyak tersedot untuk keperluan istana dan sisanya akan disimpan pada dana tabungan darurat. Gaji Ratu Inggris berasal dari berbagai sumber. Sebagian besar uang tersebut didapat dari properti, perkebunan dan pajak perbatasan. Sebagian kecil dari pajak yang dibayarkan oleh penduduk Inggris juga ada yang masuk untuk gaji sang ratu
Pengurus keuangan pribadi Ratu Inggris Sir Alan Reid mengatakan, pajak sebanyak 42,8 juta pound sterling diberikan kepada Ratu. Ini berarti, setiap pajak yang dibayarkan oleh penduduk Inggris, 0,83 persennya dialokasikan untuk gaji Ratu.
"Jika Anda bandingkan jumlah tersebut dengan apa yang Ratu sudah berikan ke Inggris, saya yakin jumlah itu merepresentasikan nilai yang baik," tutur Reid.
Selain dari beberapa sumber di atas, Ratu Elizabeth juga mendapat gaji dari Duchy of Lancester, properti dan perkebunan milik pribadi yang sudah ada sejak 1256. Jumlah yang didapat dari Duchy of Lanchester mencapai US$ 19 juta.
Simak video menarik di bawah ini:
Â