Sukses

Tak Perlu Malu, Ini Pentingnya Nego Gaji Saat Wawancara Kerja

Kalau mau sukses dengan gaji besar, tak perlu malu untuk negosiasi gajimu saat wawancara kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Rasanya menyedihkan jika kerja kerasmu selama ini tak sebanding dengan jumlah rupiah yang diberikan oleh perusahaan. Jangan serta merta menyalahkan perusahaan ya.

Jangan-jangan kamu kurang agresif lagi saat negosiasi gaji? Selama kamu kompeten dan lihai dalam bekerja, meminta gaji tinggi bukan mitos kok.  Dengan catatan, kamu yakin betul dengan kualitas diri yang dimiliki.

Seperti dikutip dari Swara Tunaiku, percaya diri saat nego gaji bisa jadi kunci utama besar-kecilnya pendapatanmu. Sudah siap untuk tawar menawar dengan perusahaan incaranmu?

1. Kompeten pada pekerjaan

Menggeluti satu bidang bisa membentukmu menjadi pekerja yang profesional. Saat kamu konsisten pada satu pekerjaan saja, tenaga ahlimu sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan. Gelar tenaga ahli ini pun bisa mendongkrak nominal gajimu!

Jika memang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam bidang pekerjaan yang kamu lamar, kamu bisa kok mematok gaji tinggi. Tunjukkan bahwa proses bertahun-tahun yang telah kamu lewati memang menghasilkan sesuatu yang bisa dilirik perusahaan baru.

Selama kompetensimu relevan dengan pekerjaan baru, perekrut akan rela menggelontorkan gaji tinggi untuk posisi yang kamu incar.

2. Kaya akan pengalaman kerja

Pengalaman kerjamu sudah tak diragukan lagi. Bahkan kamu sudah bisa dikatakan sosok veteran dalam mengarungi pahit getir dunia kerja. Dengan begitu, segera siapkan diri untuk negosiasi dengan perekrut. Toh, kamu memiliki kemampuan yang bisa kamu jual kepada calon perusahaan.  

Simak video menarik di bawah ini:

Selanjutnya

3. Menunjukkan rasa percaya diri

Tak hanya orang lain, kamu pun bisa mengapresiasi hasil kerja kerasmu selama ini. Salah satunya dengan selalu percaya diri. Tak ada salahnya mematok  gaji dengan nilai bombastis.

Tandanya, bahwa kamu sangat percaya diri dengan keahilan yang dimiliki. Banyak kok perekrut yang kepincut dengan calon karyawan yang penuh rasa percaya diri.

4. Riset standar gaji

Sebelum mematok angka bombastis, ada baiknya kamu riset terlebih dahulu standar gaji di perusahaan baru. Jika angka yang kamu sebutkan terlampau tinggi, perekrut bisa minder untuk mendapatkanmu. Tingginya ekspektasi yang kita punya, bisa membuat mereka kehilangan nyali untuk meminangmu sebagai karyawan.  

Patokannya, mintalah gaji sekitar 10-20 persen lebih tinggi dari gajimu di perusahaan sebelumnya. Akan lebih mudah lagi, jika kamu tahu standar gaji di perusahaan baru. Sehingga, kamu bisa memilih nominal yang tepat.

Selanjutnya

5. Lebih baik perekrutlah yang mengeluarkan nominal gaji lebih dulu

“Berapa gaji yang kamu inginkan?” Saat perekrut bertanya akan hal ini, sudah terpikirkan untuk menjawab apa? Memasang gaji sesuai dengan ekspektasi diri bukanlah suatu masalah.

Jika memang, kamu merasa bahwa kamulah orang yang perekrut butuhkan. Namun, usahakan sebisa mungkin perekrutlah yang mematok gaji terlebih dahulu. Pancinglah si perekrut untuk melemparkan angka yang bisa mereka berikan kepada kita.

6. Coba juga minta kompensasi

Wah, setelah negosiasi sana-sini, si perekrut tetap ngotot dengan standar gaji mereka. Sikap apakah yang bisa kamu pilih? Coba minta kompensasi lain yang juga menguntungkan seperti aneka tunjangan tambahan. Kamu bisa meminta tunjangan  transportasi, kesehatan, rumah dan uang lembur. Masih tetap menggiurkan juga kan?

Ternyata negosiasi gaji gampang-gampang susah juga ya? Selama kamu memiliki kompetensi, jangan ragu untuk bersilat lidah menawar gaji di perusahaan incaran. Siapa tahu bisa mendapatkan gaji yang diimpi-impikan?