Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelaku pasar menunggu komentar dari pejabat Bank Sentral AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (11/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.393 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.398 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.375 per dolar AS hingga 13.399 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,62 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.387 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.408 per dolar AS.
Penguatan Dolar AS memang tertahan pada perdagangan Selasa pekan ini. Investor memang menunggu komentar dari Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Janet Yellen.
"Fokus utamanya adalah apakah Yellen akan menjelaskan secara lebih detail mengenai rencana pelonggaran kebijakan quantitative easing," jelas president FPG Securities, Tokyo, Jepang, Koji Fukaya seperti dikutip dari Reuters.
Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan, rupiah mulai stabil dengan kecenderungan menguat, sejalan dengan pelemahan dolar AS di Asia
Akan tetapi, penguatan rupiah bisa tertahan dengan pemerintah yang memperlemah asumsi nilai tukar menjadi 13.400 per dolar AS untuk 2017. "Consumer confidence index ditunggu hari ini, diperkirakan turun tipis," jelas dia.Â
Tonton Video Menarik Berikut Ini: