Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memiliki target penggunaan gas bumi yang menempati porsi 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2025. Dengan begitu, pemakaian gas harus terus didorong dalam waktu sembilan tahun ke depan.
Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), Danny Praditya mengungkapkan, untuk meningkatkan pemanfaatan gas domestik harus menghadapi tantangan yang besar. Tantangan pertama, yakni percepatan pembangunan pasar dan infrastruktur. Pada 2025, PGN menargetkan penambahan 40 ribu kilometer (km) lebih jaringan pipa gas dan beberapa penghubung gas alam cair (LNG) untuk sistem distribusi.
"Maka perlu ada terobosan-terobosan baik dalam teknologi, model bisnis sampai dengan tata kelola," kata Danny, dalam paparannya di acara Gas Indonesia Summit & Exhibition 2017, di Jakarta Convention Center, Rabu (12/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, lanjut Danny, saat ini Indonesia dituntut untuk lebih kompetitif, sehingga permintaan akan harga gas yang kompetitif terus disampaikan oleh industri.
"Tantangan berikutnya adalah bahwa Indonesia harus mampu mengelola paradoks antara kebutuhan untuk percepatan pembangunan tapi di saat yang sama harus menjadi efisien. Paradoks antara development dan efficiency," lanjutnya.
Danny menuturkan, seluruh tantangan tersebut harus dihadapi dan membutuhkan perencanaan serta aksi bersama. Sebab, untuk meningkatkan pemakaian gas membutuhkan terobosan yang melibatkan lintas kementerian, investor, dan pelaku industri gas.
"Salah satu bentuk integrasi tersebut adalah membangun Indonesia Gas Master Plan. Seluruh tantangan tersebut adalah peluang. Peran gas masih dominan ke depan dan PGN sebagai BUMN gas berkomitmen untuk terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi domestik. Terus memperluas dan meningkatkan manfaat energi baik untuk negeri," tutur Danny.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: