Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Swiss berkomitmen memberikan dana hibah kepada Indonesia sebesar US$ 75 juta atau setara Rp 1 triliun untuk periode 2017-2020. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung program prioritas strategis pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya dalam bidang pertanian dan pendidikan.
Member of the Council of State of Vaud, Head Department of Economy and Sport Canton Vaud, Philippe Leuba mengatakan, Swiss memiliki sejarah kerja sama yang panjang dengan Indonesia yang dimulai sejak awal 1970-an. Bahkan sejak 2009, Indonesia menjadi mitra prioritas bagi Swiss dalam program kerja sama ekonomi dan pembangunan.
"Selama 8 tahun perjalanan kerja sama Swiss-Indonesia di bidang pembangunan ekonomi, telah kita saksikan berbagai keberhasilan yang luar biasa. Pemerintah Swiss berkomitmen untuk melanjutkan dan terus memperbaiki dukungan teknis yang tengah berjalan di Indonesia," ujar dia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Baca Juga
Menurut dia, saat ini Swiss mendukung sekitar 40 proyek teknis di Indonesia dalam rangka membantu menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan akses terhadap jasa keuangan, memperkuat perdagangan berkelanjutan dan mendukung pembangunan infrastruktur.
"Untuk periode 2017-2020, Swiss mencanangkan tambahan hibah sebesar US$ 75 juta. Swiss bermaksud meningkatkan dukungan di beberapa bidang yang menjadi keahlian Swiss, antara lain pariwisata, pendidikan dan pelatihan vokasi," kata dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Kennedy Simanjuntak mengatakan, pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pemerintah Swiss selama ini. Dirinya berharap kerja sama ini bisa terus ditingkatkan sehingga mampu membantu mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Kami berharap dapat terus memperkuat kerja sama yang berjalan dalam mengatasi beberapa tantangan utama di Indonesia, termasuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pemerataan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, memperbaiki akses terhadap jasa keuangan serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan daya saing sektor swasta," tandas Kennedy.
Tonton video menarik berikut ini:
Advertisement