Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 25 perusahaan gula swasta berkomitmen untuk membangun pabriknya di Indonesia. Bahkan hingga 2019 ditargetkan ada 11 pabrik yang telah beroperasi.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi, Syukur Iwantoro mengatakan perusahaan tersebut berasal dari dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun dari negara lain atau penanaman modal asing (PMA). Sedangkan pembangunan pabrik tersebar di sejumlah daerah.
"Yang akan groundbreaking di OKI (Ogan Kemiring Ilir). Dalam waktu dekat ada di Blitar, Indramayu, Sumba Timur, akan menyusul akhir tahun ini di Sampit, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (16/7/2017).
Advertisement
Menurut Syukur, nilai investasi untuk pembangunan pabrik gula tersebut berkisar antara Rp 2 triliun-Rp 5 triliun. Untuk satu pabrik, proses pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu hingga 18 bulan.
"Kalau pembangunan pabrik gula biasanya sekitar 18 bulan. Untuk investasinya bermacam-macam, tapi berkisar Rp 2 triliun-Rp 5 triliun. Kalau bahan baku tebu, tergantung dari kapasitas pabriknya. Tapi rata-rata kapasitasnya itu 7.000-10 ribu tons cane per day (TCD). Itu artinya 7.000 ton tebu per hari," kata dia.
Daftar 25 Pabrik Gula Swasta
Berikut daftar 25 perusahaan gula yang akan berinvetasi di Indonesia:
1. PT Sudavem asal India, berlokasi di Timor Tengah Utara, NTT senilai Rp 2,4 triliun
2. PT Hermes Indonesia asal India, berlokasi di Sampit, Kalimantan Tengah senilai Rp 2,6 triliun
3. PT Darussalam Enterprise Nusantara asal Brunei Darussalam, berlokasi di Timor Tengah Selatan NTT dan Perbatasan Kalimantan Utara senilai Rp 2,7 triliun
4. Taiwan Sugar Corporation asal Taiwan, berlokasi di Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Merauke Papua senilai Rp 2,3 triliun
5. Maduchon asal India, berlokasi di Maluku Tenggara Barat senilai Rp 1,5 triliun
6. PT Ghuru asal India, berlokasi di Sulawesi Tengah senilai Rp 1,6 triliun
7. PT Dharmapala Usaha Semesta asal Singapura, berlokasi di Blitar Jawa Timur senilai Rp 1,2 triliun
8. Ghuangzou Sugar Corporation, berlokasi di Aceh Tengah senilai Rp 1,72 triliun
9. PT Kebun Tebu Mas asal Indonesia, berlokasi di Lamongan Jawa Timur senilai Rp 1,4 triliun
10. PT Gendhis Multi Manis asal Indonesia, berlokasi di Blora Jawa Tengah senilai Rp 1 triliun
11. PT Sukses Mantap Sejahtera asal Indonesia, berlokasi di Dompu NTB senilai Rp 1,3 triliun
12. PT Pratama Nusantara Sakti asal Indonesia, berlokasi di Ogan Kemiring Ilir Sumatera Selatan, senilai Rp 3,7 triliun
13. PT Muria Samba Manis asal Indonesia, berlokasi di Sumba Timur NTT, senilai Rp 4,6 triliun
14. PT Usaha Ridha Semesta asal Indonesia, berlokasi di Indramayu Jawa Barat, senilai Rp 1,7 triliun
15. PT Sugar Labinta/PT Kegun Tebu Mas asal Indonesia, berlokasi di Way Kanan Lampung/Lamongan, Tuban, Blitar Gresik, senilai Rp 1,2 triliun
16. PT Jawamanis Rafinasi asal Indonesia, berlokasi di Lampung Selatan dan Sumatera Selatan senilai Rp 1,4 triliun
17. PT Duta Sugar Internasional asal Indonesia, berlokasi di Lampung Selatan dan Sumba Barat Daya NTT, senilai Rp 1,3 triliun
18. PT Sentra Usahatama Jaya/PT Sukses Mantap Sejahtera asal Indonesia, berlokasi di Malaka, Manggarai NTT, Dompu NTB, senilai Rp 1,2 triliun
20. PT Medan Sugar Industry asal Indonesia, berlokasi di Nagekeo NTT, senilai Rp 1,1 triliun
21. PT Andalan Furnindo asal Indonesia, berlokasi di Manggarai Barat dan Manggarai Timur, senilai Rp 1,2 triliun
22. PT Permata Dunia Sukses Utama asal Indonesia, berlokasi di Lampung, Cilegon dan Pandeglang, senilai Rp 1,3 triliun
23. PT Sulawesi Sugar Plantation asal Indonesia, berlokasi di Takalar dan Gowa Sulawesi Selatan, senilai Rp 1,4 triliun
24. PT Angela Products/PT Marketindo Selaras/PT Pasifik Agro Semesta asal Indonesia, berlokasi di Besi Kama NTT, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, senilai Rp 1,2 triliun
25. PT Berkah Manis Makmur/PT Rejoso Manis Indonesia asal Indonesia, berlokasi di Blitar Jawa Timur, senilai Rp 1,3 triliun
Advertisement