Liputan6.com, New York - Cadangan devisa Venezuela turun ke titik terendah dalam 20 tahun terakhir di tengah gejolak politik negara tersebut.
Cadangan devisa yang bertujuan untuk hadapi masa ekonomi, sulit turun di bawah US$ 10 miliar, pertama kali sejak 1995. Hal itu berdasarkan data bank sentral yang dipublikasikan pada awal pekan ini, seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa (18/7/2017).
Venezuela, termasuk salah satu negara terkaya di Amerika Latin berkat kaya minyak. Sentimen tersebut juga bersamaan dengan seruan referendum yang diminta oleh oposisi utama negara tersebut.
Advertisement
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro berharap dapat menggantikan konstitusi dan menggantikan majelis nasional yang dipimpin oposisi dengan "majelis konstituante" yang akan fasilitasi agenda Maduro dan meminta pemungutan suara resmi pada 7 Juli.
Baca Juga
Namun, pada akhir pekan lalu, lebih dari 7 juta warga Venezuela memilih dalam sebuah referendum tak resmi dan mengikat. 98 persen pemilih menentang rencana Maduro.
Sementara itu, pemerintah Maduro kehabisan uang lantaran pembayaran utang mulai membayangi. Venezuela berutang hampir US$ 5 miliar.
"Kemampuan negara untuk membayar utangnya terlihat semakin rapuh," ujar Edward Glossop, Ekonom Capital Economics.
Kekhawatiran meningkat seiring Venezuela bakal gagal bayar pada 2017. Namun, beberapa ekonom memperingatkan, rezim Maduro bisa hanya jangka pendek bila cadangan devisa terus turun.
Kekhawatiran terhadap keuangan Venezuela itu menjadi alasan Venezuela menderita kekurangan pangan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang ekstrem. Pemerintah harus memilih antara membeli barang impor dan membayar pemegang obligasi. Untuk saat ini, Venezuela memilih investor.
Selain itu, sebagian besar cadangan devisa Venezuela juga dalam bentuk emas. Dibandingkan negara tetangganya, cadangan devisa Venezuela sangat mengkhawatirkan. Brasil yang baru saja akhiri resesi panjang memiliki cadangan devisa US$ 362 miliar. Argentina memiliki cadangan devisa US$ 48 miliar. Hal itu berdasarkan data IMF dan bank sentral.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Â
Â