Sukses

Mengintip Toko Khusus Barang Mewah di Korea Utara

Semua barang-barang mewah yang tidak diizinkan masuk ke Korea Utara dijual di sana.

Liputan6.com, Pyongyang - Terkenal sebagai negara terisolir yang tak banyak memiliki akses ke dunia internasional, Korea Utara (Korut) ternyata memiliki segelintir rahasia yang tidak banyak diketahui orang.

Meski dikuasai oleh pemerintahan diktator, Korut masih memiliki penduduk yang memiliki penghasilan dalam jumlah besar. Untuk menikmati gaya hidupnya pun orang-orang ini akan berbelanja di toko khusus barang-barang mewah.

Toko barang mewah ini terletak di ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Semua barang-barang mewah yang tidak diizinkan masuk ke Korea Utara dijual di sana.

Namun, bagi mereka yang berniat untuk berbelanja disini, ada satu syarat yang harus dipenuhi. Pembeli harus melakukan transaksi dengan uang tunai. Mereka yang memiliki uang tunai dolar Amerika Serikat (AS) juga diizinkan membeli barang di toko ini.

Ketika masuk ke toko, pembeli akan dihadapkan dengan berbagai barang bermerek mewah yang dijual didalam etalase kaca. Mulai dari bir, jam tangan hingga aksesori bisa ditemukan di sini.

foto: CNN

foto: CNN

Harganya tidak main-main. Untuk sebuah jam tangan merek Mont Blanc misalnya, pembeli harus merogoh kocek hingga 460 ribu Korea Won atau lebih dari Rp 53 juta.

foto: CNN

Bahkan, ada satu etalase yang khusus menjual stop kontak serta adapter listrik internasional. Barang ini ditujukan bagi mereka yang masih mau menggunakan gadget-nya di dalam area Korea Utara.

foto: CNN

Alat musik hingga alat elektronik juga dijual di sini. Beberapa merek terkenal seperti Yamaha, Panasonic hingga Sharp tersedia bagi yang mencari. Hal ini bertolak belakang, mengingat rezim pemerintahan Kim Jong Un bahkan sering membatasi penggunaan listrik di negara tersebut. 

foto: CNN

 

Simak video menarik di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kenapa Pemerintah Korut mengizinkan toko ini beroperasi?

Seorang pembelot Korea Utara, Kim Kwang Jin mengungkap alasan dibalik dijualnya barang-barang ilegal ini di Korea Utara. Menurutnya, ini akibat hobi dari Kim Jong Un yang senang memanjakan penguasa serta orang-orang terdekatnya dengan barang-barang mahal.

Lebih dari itu, Kwang Jin juga menuturkan bahwa pemerintah mengizinkan adanya impor ilegal dari barang-barang mewah ini agar bisa mendapat uang untuk membiayai proyek nuklir dan misil yang dijalankan.

"Mereka mendapat uang dalam jumlah besar dari penjualan di toko barang mewah ini. Barang mewah bisa membantu mereka untuk membangun lebih banyak misil dan nuklir," tutur Kwang Jin seperti dilansir CNN.

Toko barang mewah ini diorganisir oleh badan rahasia pemerintah Korea Utara bernama Office 39. Amerika Serikat menganggap Office 39 sebagai grup yang menyumbang pemasukan ilegal untuk rezim Kim Jong Un.

"Mereka mengontrol semua pusat perbelanjaan, semua hotel bintang lima hingga industri jasa di Pyongyang. Semua uang wisatawan ke Korea Utara juga akan dikelola Office 39," jelas Kwang Jin.

Meski begitu, belum diketahui jelas berapa banyak uang hasil penjualan barang mewah yang mampu dikumpulkan oleh Office 39. Namun Kwang Jin yakin, pendapatan yang didapat dari bisnis ilegal ini ditambah keuntungan sektor pariwisata, emas dan elektronik dapat menghasilkan uang yang begitu banyak.

"Office 39 itu lebih seperti bisnis keluarga, bukan badan pemerintahan. Mereka tidak masuk dalam kabinet dan tidak bisa dikontrol pemerintah," umgkap Kwang Jin.