Liputan6.com, Jakarta Setelah penandatanganan perjanjian kerja sama dan financial close pada 2016, pemerintah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan. Proyek ini sudah 40 tahun mangkrak dan terealisasi pada era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Darmin Nasution, mengungkapkan, proyek SPAM Umbulan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dan termasuk Proyek Prioritas memiliki sejarah yang cukup panjang dalam usaha pembangunannya.
Baca Juga
“Proyek ini diinisiasi lebih kurang 40 tahun lalu dan berhasil direalisasikan atas koordinasi dan kerja keras berbagai pihak terkait, baik sisi pemerintah maupun swasta,” ujar Darmin dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Advertisement
Acara groundbreaking ini dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, serta perwakilan kementerian/lembaga dan pemda terkait
lainnya.
Darmin mengatakan, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak menghalangi pemerintah untuk mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah akan terus mendukung secara penuh keterlibatan badan usaha swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui skema KPBU.
Setelah pelaksanaan konstruksi selesai, maka hal yang tidak kalah penting bagi proyek SPAM Umbulan yang menelan biaya Rp 4,51 triliun adalah pengelolaan proyek agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
“Dukungan dan komitmen berbagai pemangku kepentingan tetap diperlukan tidak hanya selama masa konstruksi, tapi juga selama masa operasi untuk tercapainya penyediaan air minum bagi masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.
Dalam implementasinya, proyek SPAM Umbulan mendapatkan sejumlah dukungan dari pemerintah dalam bentuk dukungan kelayakan (VGF) sebesar Rp 818 Miliar oleh Kementerian Keuangan.
Dukungan lain, sebagian konstruksi berupa pembangunan jaringan pipa tapping transmisi air bersih ke reservoir PDAM, fasilitas instalasi pengolahan air Sungai Rejoso, dan perizinan untuk penempatan pipa pada jalan tol oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Serta fasilitas penyiapan proyek (Project Development Facility/PDF) dari Kementerian Keuangan yang dilaksanakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Penjaminan Pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Proyek Umbulan merupakan salah satu ikon skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini menelan nilai investasi total sebesar Rp 4,51 triliun untuk instalasi pengolahan air, transmisi, offtake, reservoir, dan jaringan distribusi di lima kabupaten/kota. Kabupaten dan kota dimaksud, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
Proyek SPAM Umbulan berkapasitas 4.000 liter per detik dengan air baku berasal dari Mata Air Umbulan berlokasi di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan yang disalurkan melalui pipa transmisi air bersih sepanjang 93 km.
Air minum tersebut akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kemudian disalurkan ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten dan kota sehingga dapat dinikmati oleh sekitar 1,3 juta jiwa masyarakat.