Sukses

Tak Kunjung Dibalas HRD? Ini Etika Menulis Email Lamaran Kerja

Masih banyak pelamar yang belum memperhatikan cara serta etika yang baik dalam menulis email lamaran kerja.

Liputan6.com, Jakarta Di era serba digital saat ini, proses perekrutan kerja sering dilakukan dengan bantuan internet. Apabila dahulu pelamar harus mengirim surat lamaran via pos, kini hal tersebut bisa dilakukan dengan mengirim email.

Namun sayang, masih banyak pelamar yang belum memperhatikan cara serta etika yang baik dalam menulis email lamaran kerja. Hasilnya? harapan mereka untuk bisa diterima di perusahaan idaman pun akan jadi sia-sia saja.

Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan dalam menulis lamaran kerja via email melansir themuse.com, Minggu (3/12/2017).

1. Jangan lupa isi bagian judul dan body email

Banyak pelamar yang hanya mengirimkan CV dan surat lamaran dalam bentuk attachment, tapi tidak mengisi subjek bahkan bodi dalam email itu sendiri. Meski tidak ada kewajiban untuk melakukan ini, bukan berarti Anda harus mengacuhkannya.

Pihak HRD memiliki sedikit waktu untuk mengecek seluruh email yang masuk dalam sistem. Seleksi awal melalui kelengkapan subjek itu sering dilakukan.

Analoginya sama seperti Anda mengirim lamaran dalam sebuah amplop ke suatu gedung perusahaan, tapi tidak ditulis di bagian sampulnya, bahwa itu surat untuk apa. Jelas saja bahwa Anda tidak akan diterima.

Akan lebih baik apabila Anda menulis judul email yang sesuai dan menjelaskan posisi yang Anda lamar.

2. Gunakan alamat email yang formal

Jangan pernah mengirim email lamaran kerja lewat alamat email yang tidak profesional. Jika hal ini tetap dilakukan, siap-siap surat lamaran Anda tidak akan digubris pihak HRD.

Alamat email seperti “gundamx1309@email.com” atau "chayankamucelalu@email.com" akan menunjukkan bahwa Anda merupakan pribadi yang tidak serius. Karena itu, sejak awal meniti karier pastikan Anda memiliki minimal satu alamat email yang formal, ya!

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

3. Pastikan tulisan Anda rapi

Ini harus jadi perhatian. Saat membuat lamaran, rapikan tulisan seperti batas kiri dan kanan, sejajarkan hurufnya dan gunakan format yang ada di pengaturan tulisan agar tampak rapi.

Misalnya, gunakan tidak lebih dari dari dua jenis huruf yang umum digunakan dan mudah dibaca seperti Calibri atau Arial dengan gaya tulisan miring dan tebal yang disesuaikan.

4. Jangan menulis resume yang mengada-ada

Ahli karier, Abby Kohut, menyatakan, ia tidak percaya dengan orang-orang yang di resume-nya tidak mencantumkan periode waktu dari pengalaman kerja. Mungkin ini bukanlah masalah, tapi bisa saja itu seperti mencoba untuk menipu.

Jika kamu menganggur, jangan pernah coba menyembunyikannya. Karena nantinya bisa merugikan diri kamu sendiri. Mungkin kamu adalah kandidat terkuat, tapi tetap saja kamu mencoba membohongi status saat melamar kerja.

5. Terlalu Cepat Mengirim Ulang

Berikan waktu bagi perusahaan untuk merespons email Anda. Jika ternyata lewat 1 hingga 2 hari, cobalah jangan panik. Departemen HRD perusahaan sangat sibuk dan punya ribuan kandidat yang harus dicek.

Jika Anda ingin mengirim ulang email lamaran kerja, pastikan gunakan bahasa dan etika yang sopan pula.