Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo(Jokowi) mengingatkan para pemimpin daerah untuk tidak memandang remeh angka inflasi di daerahnya masing-masing.
Selama ini Jokowi meminta para pemerintah daerah untuk mendorong investasi demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, hal itu akan sia-sia jika angka inflasi juga tidak dikendalikan.
"Percuma kalau pertumbuhan ekonomi kita 6 persen, tapi inflasinya 9 persen, bahkan 10 persen. Rakyat tekor. Rakyat jadi sulit sekali menjangkau barang-barang kebutuhan mereka," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengenalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Baca Juga
Jokowi mengatakan, saat ini masih ada beberapa daerah di Indonesia yang pemdanya masih menganggap remeh angka inflasi ini. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan daerah mana yang dimaksud.
Apa yang dilakukan pemerintah daerah tersebut, dikatakan Jokowi, masih menerapkan budaya kerja lama yang tidak sesuai dengan reformasi birokrasi.
"Karena kita sudah lama, budaya kita pasrah soal inflasi. Inflasi berapa pasrah saja. Sudah menjadi persepsi publik inflasi 8, 9, dan 10 persen suatu hal biasa, yang tidak dapat diapa-apakan, padahal bisa kita kerjain," kata dia.
Meski demikian, Jokowi menegaskan, hal ini hanya di sebagian pemerintah daerah saja. Secara keseluruhan, Jokowi melihat perhatian pemerintah daerah terhadap inflasi ini terus meningkat. Terlihat dari berbagai program pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengendalian harga pangan. (Yas)
Advertisement