Liputan6.com, Jakarta Harga emas berakhir menguat pada penutupan perdagangan Kamis kemarin. Pembaruan kebijakan dari The Federal Reserve yang dianggap dovish untuk kebanyakan investor membantu kenaikan harga emas.
Melansir Marketwatch, Jumat (28/7/2017), harga emas pada penutupan perdagangan kemarin berada di level tertinggi sejak pertengahan Juni.
Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 10,6 atau 0,9 persen untuk menetap di level US$ 1.260 per ounce, tertinggi sejak 14 Juni lalu, menurut data yang dikeluarkan oleh FactSet. Sementara harga perak untuk kontrak September naik 11,4 sen atau 0,7 persen ke level US$ 16,673 per ounce.
Kenaikan harga emas ini kunci utamanya karena dolar menyentuh level terendah selama lebih dari setahun. Pelemahan dolar sendiri disebabkan oleh pernyataan kebijakan dari Bank Sentral The Fed.
Meski begitu, indeks dolar menguat tipis, naik 0,2 menjadi 93,9 setelah sebelumnya menyentuh 93,15.
"Mata uang adalah titik belok yang penting dan harus diperhatikan jika Anda berdagang emas," ujar Bill Baruch, Kepala Strategis Pasar di iiTRADER.
Pasalnya, komoditas tersebut banyak dijual dengan mata uang dolar, hubungan antara komoditas dengan mata uang tersebut biasanya terbalik, karena pergerakan di unit A.S. dapat mempengaruhi minat konsumen tersebut dari pembeli yang menggunakan mata uang yang lebih lemah.
Harga Emas Naik ke Level Tertinggi
Harga emas berakhir menguat pada penutupan perdagangan Kamis kemarin
Advertisement