Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman dan latar belakang biasanya menjadi kunci meraih kesuksesan di dunia kerja. Namun saat ini dua hal tersebut tidak selalu menjamin kesuksesan.
Ekonom asal Harvard, David Deming, mempelajari berbagai kantor di Amaerika dari tahun 1980 sampai hari ini. Dia lantas menemukan bahwa keterampilan sosial menjadi faktor penting dalam karier daripada keterampilan teknis.
Deming juga mengungkap kalau gaji di sektor pekerjaan yang menekankan keterampilan sosial lebih cepat naik, dibandingkan kantor yang menekankan keterampilan teknis.
Advertisement
Baca Juga
Keterampilan sosial merupakan bagian dari EQ (Emotional Intelligence). Dalam penelitian yang dilakukan oleh situs Talent Smart, EQ menyumbang 58 persen kesuksesan berkarier.
Ini artinya kepribadian, sama pentingnya dengan kepintaran dan pengalaman. Dan mereka yang memiliki kepribadian seperti berikut ini sulit untuk sukses.
Apa saja? Simak ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com:
1. Pengecut
Rasa takut bisa menjadi motivator paling kuat. Orang yang bisa melawan rasa takut dan berani mengambil tantangan punya kesempatan untuk sukses lebih besar daripada mereka yang penakut dan jadi pengecut.
Di kantor, mereka yang pengecut ini lebih mudah menyalahkan orang lain karena takut bertanggung jawab.
2. Pembawa pengaruh buruk
Dalam novel Harry Potter, tokoh Dementor diceritakan sebagai makhluk yang menghisap kebahagiaan orang lain. Kapanpun dia mendekat, aura rungan menjadi suram dan kebahagiaan orang tersedot.
J.K. Rowling, pengarang Harry Potter mengungkap kalau konsep tokoh Domentor terinspirasi dari jenis orang yang suka membawa pengaruh buruk pada orang sekitarnya.
Biasanya orang seperti ini menyebarkan aura negatif dengan cara mempengaruhi orang lain untuk jadi pesimistis, takut, atau tidak percaya diri. Â
Simak video menarik di bawah ini:
Selanjutnya
3. Arogan
Studi yang dilakukan University Akron Amerika menghubungkan sikap arogansi dengan banyak masalah di tempat kerja. Performa orang arogan dalam bekerja cenderung lebih rendah.
Orang arogan juga memiliki lebih banyak masalah kognitif. Masalah kognitif ini meliputi ingatan, persepsi, dan kemampuan belajar.
4. Temperamental
Banyak orang yang tidak bisa mengontrol emosi. Orang yang temperamental cenderung menyalahkan orang lain padahal dia yang berbuat salah.
Di kantor, orang seperti ini tidak akan sukses karena cenderung tidak disukai oleh rekan kerja.
5. Korban
Si korban cenderung minta dikasihani ketika diberi tanggung jawab berat. Mereka tidak melihat suatu cobaan sebagai tantangan untuk belajar, tapi sebagai kegagalan.
Selanjutnya
6. Peminta maaf
Minta maaf memang baik, tapi bukan berarti harus meminta maaf setiap waktu bahkan untuk kesalahan yang tidak diperbuat.
Orang yang tidak percaya diri selalu minta maaf jika perbuatan atau ide yang disampaikan kurang berkenan. Mereka takut gagal dan cenderung cari aman.
7. Pasrah
Pasrah di sini maksudnya orang yang rela-rela saja disuruh mengerjakan pekerjaan di luar tanggung jawabnya. Tidak hanya sekali, tapi sangat sering sehingga dia dikenal sebagai si pasrah. Misalnya disuruh mengasuh anak bos ketika diajak ke kantor, sampai dilimpahkan setumpuk pekerjaan oleh teman yang cuti.
Pasrah juga bisa berarti terlalu nyaman dengan keadaan sehingga kariernya di situ-situ saja. Ketika dipecat atau gaji dipotong, dia menerima keadaan tanpa sedikit pun mempertanyakan.