Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik menjanjikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun siap mengih janji tersebut.
‎Elia mengatakan, Pertamina sedang melaksanakan program pemerintah Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga. Dalam 1 sampai 1,5 tahun ke depan Pertamina akan membangun 154 titik. Untuk tahun ini ditargetkan 50 titik.
"Khususnya Pertamina sedang melaksanakan BBM satu harga 154 titik, kita tahun ini 50 titik di wilayah 3 T (Terluar, Terdepan dan Terpencil)," kata Elia, usai melakukan penandatangan kesepakatan, di Kantor KKP, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Menurut Elia, program yang bertujuan untuk menyediakan BBMÂ dengan harga yang sesuai ditetapkan pemerintah sangat diharapkan masyarakat di wilayah 3 T, khususnya nelayan.
Karena itu, dia menginginkan penandatangan kesepakatan bukan hanya sekedar seremonial, tetapi ditindak lanjuti dengan implementasikan.
"Mereka semangat, berharap ini bukan hanya seremonial tapi tindak lanjut program ini," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan siap menagih janji tersebut.Â
Baca Juga
"Tadi bapak bilang ini jangan MoU doang, implementasi. Alhamdulillah saya pegang janji Dirut Pertamina. Media saksinya yah, kalau nanti tidak terlaksana berarti pak Massa Manik yang tidak sepakat dengan kata-katanya sendiri, bukan saya loh pak. Tapi Anda berjanji di depan publik ini, seluruh Indonesia juga perhatikan," ungkap Susi.
Menurut Susi, pemerintah telah menargetkan konsumsi ikan dari 43 kilo gram (Kg) menjadi 46 Kg per kapita per tahun, dengan begitu membutuhkan tambahan hasil tangkapan ikan yang lebih banyak lagi. Â
Untuk menangkap ikan lebih banyak dan mendistribusikan ke masyarakat kapal nelayan membutuhkan pasokan BBM, karena itu peran Pertamina dalam memberi kepastian BBM sangat penting.
"Nadi darahnya transportasi adalah BBM nya Pertamina, nangkapnya juga penambahan ikan segitu ditangkap banyak kapal, nah banyak kapal ini lumbung ikan ada di Indonesia Timur, Sulawesi, Sumatera dan Selatan Jawa, kalau semua tidak lancar BBM-nya ya semua terhenti," tutup Susi.
Advertisement
Â