Liputan6.com, Jakarta - Banyuwangi kini telah bertransformasi menjadi daerah tujuan wisata dan investasi. Hal ini berdampak signifikan terhadap penurunan tingkat kemiskinan di kabupaten tersebut
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam rangkaian acara Sekolah Pemimpin Muda Indonesia Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan VI. ‎
‎Azwar mengungkapkan, ada sejumlah inovasi yang dilakukannya selama menjabat dua periode Bupati Banyuwangi. Salah satu program andalannya adalah Smart Kampung.
Advertisement
Baca Juga
Program yang dijalankannya ini telah memberikan solusi untuk pembangunan yang lebih partisipatif. Menurut dia, sukses atau tidaknya pembangunan sangat ditentukan oleh kesadaran dan pergerakan masyarakat itu sendiri.
"Saya berupaya membuat inovasi dan perbaikan di Banyuwangi dengan cara menggerakkan potensi yang ada di masyarakat. Pembangunan harus berjalan harmoni dengan potensi warga, tradisi budaya dan kelestarian alam yang dimiliki. Pembangunan bandara Blimbingan Banyuwangi yang asri dan eco-friendly adalah wujud dari upaya harmonisasi itu," ujar dia  di Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Azwar menyatakan, sebagai Kabupaten terluas di Jawa Timur, mengurusi desa-desa di Banyuwangi bukanlah perkara mudah. Pemimpin di wilayah ini dituntut untuk kreatif dalam membuat program yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
"Saya mencoba mengubah perilaku warga dengan berbagai program yang membuat mereka lebih siap, sigap dan terlibat untuk memajukan daerahnya. Pariwisata Banyuwangi yang meningkat tajam pada gilirannya telah membuat warga harus berpartisipasi menjaga dan memajukan wilayahnya. Pembangunan model begini lebih berkelanjutan," kata dia.
Lewat program Smart Kampung, lanjut Azwar, sejak 2013 kini sudah terpasang wi-fi di 1.400 titik se-Kabupaten Banyuwangi. Pendekatan teknologi ini merupakan salah satu bentuk konkret dari Smart Kampung.
"Kini, Banyuwangi sudah meraih predikat sebagai kota Digital Society terbaik. Bagi Banyuwangi, pembangunan itu bukan hanya jalan, jembatan dan pelabuhan. Tapi teknologi dan sumber daya manusia," ungkap dia.
Saat pertama kali memegang tapuk pemerintahan, Anas mengatakan tingkat kemiskinan di Banyuwangi mencapai 20 persen. Saat ini problem krusial Banyuwangi yakni kemiskinan perlahan mulai teratasi.
"Kalau ada problem di daerah, kita petakan dulu mana problem yang paling krusial, lalu kita bekerja keras mengatasinya. Alhamdulillah kemiskinan di Banyuwangi kini tinggal 8,7 persen," kata dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â