Sukses

Siapa Pasang Spanduk Menolak Demo Pekerja JICT?

Sebuah spanduk berukuran lebar sekitar 1,5 meter dan panjang 5 meter mengecam aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja JICT.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Countainer Terminal (JICT) masih berlangsung. Jumat ini merupakan hari kedua aksi mogok tersebut. Namun ternyata, aksi mogok SP JICT tersebut mendapat protes dari warga.

Sebuah spanduk berukuran lebar sekitar 1,5 meter dan panjang 5 meter mengecam aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja JICT. Spanduk itu dipajang dekat lampu merah Plaza Koja di Jalan Yos Sudarso yang mengarah ke Kelapa Gading, Jakarta Utara. Spanduk tersebut diikatkan pada batang pohon yang cukup rindang.

Yusuf (39), tukang ojek sepeda yang kebetulan mangkal dekat kawasan itu mengatakan, spanduk tersebut dipasang jelang sore hari. Saat itu menurut Yusuf, Jalan Yos Sudarso macet dan banyak kontainer.

"Kemarin warga ramai-ramai pasang itu spanduk di sini. Memang, saat itu katanya yah di JICT lagi ada demo buruh di Jalan Yos Sudarso macet, ramai kontainer. Semua kontainer tidak gerak. Nah warga yang masang spanduk sempat ditanya katanya terganggu. Ya mungkin karena macet itu juga. Macet kemarin sampai ke Kalibaru," kata Yusuf di lokasi, Jakarta Utara, Jumat (5/8/2017).

Warga lain, Imam (33), yang berjualan gorengan dan mangkal tidak jauh dari lokasi juga menyebutkan, warga seperti kesal dengan aksi mogok karena menyebabkan kemacetan.

"Itu spanduk dipasang ramai-ramailah. Lumayan banyak orangnya. Kata tukang ojek motor di sini, tokoh masyarakat Jakarta Utara kesal tuh karena buruh-buruh di JICT pada demo. Wajar sih Pak, sebab kemarin macetnya ampun kalau saya perhatikan Jalan Yos Sudarso. Itu sampai ke Kalibaru (macetnya)," ujar dia.

Aksi mogok hari kedua masih berlangsung. Namun, kebanyakan pekerja duduk-duduk santai di halaman JICT. Tidak ada aksi demo atau menutup jalan. Dan hari ini dikabarkan juga ada pertemuan dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dengan membahas permintaan para Serikat Pekerja.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: