Liputan6.com, Jakarta - Tiga hari pasca aksi mogok kerja Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT), aktivitas bongkar muat dan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok tetap aman dan terkendali.
Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan mengakui, kemarin sempat terjadi penumpukan di Terminal 3 JICT. Namun, kondisi itu hanya sementara dan telah diatasi.
"Kami sudah melakukan antisipasi dengan menjadikan terminal 2 JICT sebagai buffer area. Alhamdulillah, kegiatan di Tanjung Priok tetap normal. Kami di JICT akan all out memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," ungkap Riza Erivan, kepada wartawan, Sabtu (5/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Riza menambahkan, di akhir pekan ini diperkirakan arus bongkar muat bakal sedikit berkurang. Meski demikian, PT JICT tetap akan mengerahkan upaya optimal, agar setiap kontainer yang keluar masuk area pelabuhan dapat ditangani dengan lancar.
Saat ini, PT JICT yang menangani sekitar 42 persen dari total bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok, sudah mengalihkan kegiatan bongkar muat ke terminal lain di sekitar pelabuhan terbesar ini.
JICT juga sudah bekerja sama dengan TPK Koja untuk mengoperasikan dermaga utara sepanjang 300 meter milik JICT.
Meski pelayanan bongkar muat dialihkan, Riza menegaskan, pelayanannya tetap sesuai standar yang berlaku sehingga tidak terjadi penurunan kualitas pelayanan.
"Kami pastikan bahwa penanganan kontainer dan arus barang dilakukan sesuai standar yang berlaku. Kami juga memahami kekhawatiran pelanggan dalam situasi ini, tapi yakinlah bahwa JICT dengan dukungan pemangku kepentingan, akan terus memberikan solusi terbaik dan meminimalisasi risiko dari sisi pelanggan," tutur Riza. (Yas)
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â