Sukses

Pengembangan Bandara Cilacap Terganjal Cerobong PLTU

Pengembangan Bandara Tunggul Wulung di Cilacap, Jawa Tengah masih menghadapi sejumlah kendala.

Liputan6.com, Jakarta Pengembangan Bandara Tunggul Wulung di Cilacap, Jawa Tengah masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satu kendala yang utama, menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi adalah cerobong PLTU yang mengganggu ruang udara kalau landas pacu mau diperpanjang, sehingga membahayakan keselamatan penerbangan.
 
"Bandara ini punya persoalan sedikit. Nanti kami akan bicarakan dengan PLN berkaitan dengan hambatan yang di sana," kata Budi dalam keterangannya, Senin (7/8/2017).

Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Tunggul Wulung Faisal Marasabessy mengungkapkan, dengan adanya hambatan tersebut, Bandara Tunggul Wulung nantinya hanya dapat melayani pesawat maksimal sejenis ATR-72 dan tidak bisa didarati pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 737.

Selain cerobong asap milik PLTU, Faisal menyebut ada beberapa kendala lainnya. "Permasalahan yang juga dihadapi adalah sebagian warga yang masih menyeberang melalui landasan, karena tidak ada fasilitas jalan bagi warga, lahan untuk perpanjangan runway belum dibebaskan, adanya lahan bandara yang belum dapat disertifikatkan, dan kelengkapan fasilitas pendukung bandara," ujar Faisal.

Saat ini Bandara Tunggul Wulung memiliki panjang runway atau landas pacu berukuran 1.400 meter x 30 meter, taxiway 110 meter x 18 meter, dan apron berukuran 190 meter x 96,5 meter yang dapat menampung hingga 3 pesawat sekelas ATR-72.

Rencananya ke depan runway Bandara Tunggul Wulung akan diperpanjang hingga 1.800 meter. Lebih lanjut disebutkan Faisal, dalam waktu dekat maskapai Wings Air akan melayani penerbangan ke Bandara Tunggul Wulung dari Bandara Halim PK, Jakarta. Saat ini hanya terdapat satu maskapai komersial, Susi Air yang melayani di Bandara Tunggul Wulung. (Yas)

Â