Sukses

Pulau Terpencil di Perbatasan Timor Leste Kini Terang Benderang

Penyambungan listrik gratis merupakan rangkaian program BUMN hadir untuk negeri.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mengalirkan listrik gratis bagi 130 rumah, sekolah, dan lampu penerangan jalan (LPJ) senilai lebih dari Rp 450 juta di pulau terpencil Liran yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, penyambungan listrik gratis merupakan rangkaian program BUMN hadir untuk negeri, yang menjadi perwujudan keseriusan PLN sebagai bagian dari BUMN untuk memberikan penerangan hingga pelosok nusantara.

Dia menegaskan BUMN sebagai agen pembangunan harus bersinergi untuk membangun Indonesia. "BUMN harus hadir di tengah masyarakat terutama di daerah perbatasan, terluar dan terdepan," kata Rini, di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan, dalam mendukung  pembangunan Pulau Liran, PLN berupaya memperkuat sistem kelistrikan di wilayah tersebut.

"Dengan adanya suplai listrik yang baik tentu akan membantu warga untuk dapat membangun dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, dengan listrik yg andal, anak-anak bisa belajar serta perekonomian mulai menggeliat," dia mengungkapkan.

Sebelumnya, PLN juga telah membangun infrastruktur kelistrikan di Pulau Liran dengan total biaya lebih dari Rp 12 miliar. Hal ini dilakukan untuk memberikan tambahan infrastruktur kelistrikan di pulau tersebut, agar warga bisa menikmati listrik dengan lebih andal dan nyaman.

Pulau Liran merupakan salah satu di antara empat pulau di Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pulau Liran berlokasi cukup terpencil dengan jumlah penduduk sekitar 1.118 jiwa atau 236 keluarga.

Saat ini pelanggan PLN di Pulau Liran  berjumlah 211 pelanggan dengan potensi tambahan pelanggan sebanyak 25 pelanggan, di mana keseluruhan pelanggan tersebut merupakan pelanggan 450 VA yang disubsidi.

Seluruh pasokan listrik saat ini berasal dari suplai pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan daya terpasang 300 kW dan rata-rata Biaya Pokok Produksi (BPP) di pulau tersebut sebesar Rp 11.182 per kWh.

Dengan Biaya Pokok Produksi (BPP) yang tinggi, PLN tetap menjual listrik untuk warga Liran dengan harga subsidi, yakni Rp 415 per kWh.

Hal ini sesuai dengan amanah undang-undang (UU), di mana PLN sebagai penyedia listrik negara  wajib memberikan pelayanan listrik yang terjangkau untuk masyarakat. "Untuk itulah subsidi silang dilakukan salah satunya berasal dari kebijakan subsidi listrik tepat sasaran," tutup Sofyan.

Tonton video menarik berikut ini: