Sukses

Ekonomi Jakarta Melambat, Apa Penyebabnya?

Ekonomi Jakarta tercatat tumbuh 5,96 persen pada kuartal II 2017 didukung momen Lebaran dan pemilihan kepala daerah.

Liputan6.com, Jakarta - DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang menyumbang angka perlambatan ekonomi secara nasional. Tercatat pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal ini turun menjadi 5,96 persen (yoy) dari 6,45 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Menjawab penyebab hal itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono, mengungkapkan, salah satu faktor dominan yang menyebabkan hal ini terjadi adalah belanja pemerintah daerah yang tdak sesuai harapan.

Doni menuturkan, melemahnya kinerja belanja pemerintah, terutama pada belanja kementerian dan lembaga yang berkantor di Ibu Kota.

"Turunnya kinerja belanja pemerintah tersebut terutama disebabkan oleh bergesernya pembayaran gaji dan tunjangan ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) dari kuartal II ke kuartal III 2017," kata Doni, Selasa (8/8/2017).

Pada tahun lalu, gaji dan tunjangan ke-13 serta gaji ke-14 (tunjangan hari raya) dibayarkan pada Juni. Sedangkan pada 2017, gaji dan tunjangan tersebut baru dibayarkan pada Juli 2017 (kuartal III).

Doni mengungkapkan, dampak dari ditundanya pembayaran gaji dan tunjangan ke-13 bagi PNS, yaitu kontraksi terhadap konsumsi pemerintah pada kuartal II 2017 sebesar 5,15 persen (yoy).

Sementara itu, komponen pengeluaran yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal II 2017 adalah konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), dan ekspor neto antardaerah yang masih tumbuh cukup tinggi, meskipun mengalami perlambatan.

Laju perlambatan pada konsumsi rumah tangga dapat tertahan dengan adanya faktor puasa dan Idul Fitri, sedangkan pada konsumsi LNPRT terbantu dengan adanya pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua dan persiapan pilkada di daerah lain, serta kegiatan yayasan (lembaga) keagamaan sepanjang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Sebaliknya, investasi (PMTB) tumbuh meningkat sejalan dengan realisasi berbagai proyek infrastruktur di DKI Jakarta.

Sejalan dengan pelemahan kinerja ekspor dan impor, dua lapangan usaha (LU) utama dalam PDRB DKI Jakarta, yaitu LU perdagangan, dan industri pengolahan, mengalami perlambatan pertumbuhan.

Lapangan usaha perdagangan yang melambat disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan intermediate demand dari kegiatan industri pengolahan yang pada periode laporan menunjukkan perlambatan.

Sementara itu, lapangan usaha utama lainnya, yaitu konstruksi mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan PMTB yang juga meningkat, demikian juga LU informasi dan komunikasi yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta. (Yas)

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Â