Sukses

Jababeka Pasarkan Ruko Rp 3 Miliar di Tengah Kawasan Industri

Selain itu, Ruko Sudirman Boulevard hanya berjarak 500 meter dari Plaza Indonesia Jababeka

Liputan6.com, Jakarta Pengembang PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang menawarkan investasi rumah toko (ruko) di proyek Jababeka Residence. Perusahaan menargetkan pendapatan penjualan (revenue) sekitar Rp 159 miliar dari 53 unit ruko yang berlokasi di jalan utama (boulevard) yang terbentang dari pintu (exit toll) Cibatu hingga kawasan central business district (CBD) Kota Jababeka tersebut.

Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang, Sutedja S. Darmono mengungkapkan, peluncuran Ruko Sudirman Boulevard menunjukkan bahwa kawasan mandiri Kota Jababeka terus berkembang menjadi sebuah kawasan residensial dan komersial yang menyasar segmen kelas menengah dan atas.

Guna menunjang aktivitas kawasan industri, dalam 28 tahun terakhir, berbagai fasilitas pendukung sudah disediakan antara lain apartemen, pusat bisnis dan komersial, akses tol, hotel, mal, lapangan golf, convention centre, beragam sarana olahraga, universitas, rumah sakit dan lain-lain.

“Lebih daripada itu, dengan jumlah penduduk hampir 1,2 juta di kawasan ini, kebutuhan berbagai sarana komersial semakin tinggi. Sehingga kami pun menawarkan proyek ruko baru di dalam kawasan Jababeka Residence,” ungkap Sutedja yang ditulis Liputan6.com, Rabu (9/8/2017).

Selain itu, Ruko Sudirman Boulevard hanya berjarak 500 meter dari Plaza Indonesia Jababeka (Mayfair), dekat dengan Kawasan Industri Jababeka V, Stadion Wibawa Mukti, tiga rumah sakit bertaraf internasional dan sekitar 50 ribu kepala keluarga (KK) di sekitarnya sebagai captive market.  Menurut dia, ruko di sini strategis dijadikan tempat usaha dari berbagai bidang antara lain restoran, kafe, butik, supermarket dan lain-lain.

Total keseluruhan yang dipasarkan sekitar 53 unit, dengan harga jual mulai dari Rp 3 miliar per unit. Ruko yang ditawarkan setinggi tiga lantai dengan luas mulai dari 118 meter persegi hingga 351 meter persegi. Diperkirakan perseroan akan meraup revenue sekitar Rp 159 miliar dari proyek ruko ini.

Potensi Tumbuh

Sutedja menjelaskan, saat ini potensi pertumbuhan harga properti di koridor timur Jakarta cukup besar. Hal itu disebabkan beberapa indikator, salah satunya pergerakan harga properti di timur Jakarta selama ini belum sepesat di kawasan barat Jakarta.

“Dulu timur Jakarta ini kurang dilirik orang, sehingga waktu properti naik, di sini naiknya tidak gila-gilaan. Berbeda jauh dengan di kawasan barat Jakarta. Jadi sekarang potensi pertumbuhan harga properti di koridor timur masih lebar ruangnya,” kata dia.

Faktor pemicu penjualan properti di koridor timur lainnya adalah arah penyediaan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini hampir sebagian besar mengarah ke timur Jakarta.

Sutedja, misalnya, menyebut pengerjaan proyek LRT dari Jakarta hingga Cikarang yang sedang dikerjakan, jalan tol layang (elevated toll road) Jakarta-Cikampek, jalur MRT Cikarang-Balaraja, dan kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung yang melintasi kawasan Cikarang.