Sukses

Harga Minyak Turun Dibebani Kelebihan Pasokan

Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis kemarin, menandai penetapan harga terendah selama lebih dari dua pekan.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis kemarin, menandai penetapan harga terendah selama lebih dari dua pekan.

Harga minyak acuan Amerika Serikat gagal untuk mempertahankan harga di atas US$ 50 setelah laporan dari OPEC menunjukkan bahwa produksi dari minyak mentah di antara para anggotanya naik pada Juli.

Sementara harga gas untuk jangka panjang, naik ke level tertinggi dalam 3 pekan setelah data pemerintah AS menunjukkan ada kenaikan pasokan yang lebih rendah dari perkiraan.

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate turun 97 sen atau 2 persen ke level US$ 48,59 per barel di bursa komoditas New York Mercantile Exchange.

Penetapan harga tersebut adalah yang terendah sejak 25 Juli, menurut data Factset, dilansir dari Marketwatch, Jumat (11/8/2017).

Sementara itu, harga minyak acuan dunia, Brent juga turun 80 sen atau 1,5 persen untuk berada di level US$ 51,9 per barel.

"Level US$ 50 masih menjadi batasan psikologis yang ebsar untuk minyak mentah Amerika Serikat," kata Robbie Fraser analis komoditas di Scheneider Electric.

"Sangat mudah untuk menjustifikasi pergerakan perdagangan yang bullish karena harga minyak yang terus turun setiap minggu," imbuhnya.