Sukses

Faisal Basri: Tak Ada Gangguan yang Bikin Daya Beli Turun

Ekonom Faisal Basri menuturkan, jumlah penumpang pesawat naik juga menunjukkan konsumsi masih kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Daya beli masyarakat Indonesia masih baik. Lantaran tidak ada gangguan yang menyebabkan daya beli turun.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Ekonomi Faisal Basri dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kementerian Komunikasi dan Informartika Jakarta, Sabtu (12/8/2017).

"Kita lihat, konsumsi itu ditentukan oleh pendapatan. Konsumsi sama dengan pendapatan dikurangi saving. Pak Kecuk (Kepala Badan Pusat Statistik) menunjukkan, proporsi tabungan terhadap total pendapatan naik. Jadi dia nabung lebih banyak dengan mengorbankan konsumsi. Jadi dia belanjanya kurang tidak berarti daya beli turun. Dia nabung," jelas dia.

Faisal menambahkan, tidak ada kejadian atau kebijakan yang menyebabkan konsumsi berkurang. Dia menuturkan, kebijakan yang menyebabkan konsumsi berkurang seperti penurunan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

"Jadi daya beli itu yang tercermin dari konsumsi, tidak ada gangguan dari mana-mana. Tidak ada gangguan dari berbagai arah," ungkap dia.

Faisal membuktikan, hal itu terlihat dari jumlah penumpang yang memanfaatkan angkutan udara. Dia bilang, kenaikan jumlah penumpang pesawat udara menunjukan jika daya beli masyarakat masih kuat.

"Jumlah penumpang udara naik 10,22 persen, emangnya gratis? Kan punya uang, dia juga belanja. Udara konsumsi juga. (Pesawat) Udara domestik 10,22 persen, udara internasional 13,54 persen. Jadi double digit semua," ujar dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Â