Sukses

Rupiah Mampu Bertahan dari Gempuran Dolar AS

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran sempit yaitu 13.338 per dolar AS hingga 13.351 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan hari ini. Dolar AS sebenarnya menguat di Asia pada perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (15/8/2017), rupiah dibuka di angka 13.348 per dolar AS, tak bergerak jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.349 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran sempit, yaitu 13.338 per dolar AS hingga 13.351 per dolar AS. Jika dihitung dari awal pekan, rupiah masih mampu menguat 0,96 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.344 per dolar AS. Patokan pada hari ini tersebut tak berubah jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Dolar AS sebenarnya menguat pada perdagangan di Asia hari ini, tetapi rupiah mampu bertahan terhadap penguatan tersebut. Penguatan dolar AS usai pimpinan Korea Utara menahan langkah atau menunda rencana menembakkan rudal ke sekitar Guam.

Sebelumnya, Kim Jong-un telah memerintahkan pasukannya bersiap meluncurkan misil jika ia membuat keputusan atas aksi itu. Langkah tersebut merupakan kelanjutan dari rencana Korea Utara untuk menembakkan empat misil ke laut yang berada di dekat Guam yang diumumkan pekan lalu. Guam merupakan tempat di mana pesawat pembom AS berada.

"Kekhawatiran tentang konflik antara AS dan Korea Utara memang belum sepenuhnya hilang, tetapi pelaku pasar sepertinya sudah mengambil posisi sekarang," kata analis Sumitomo Mitsui Trust Asset Management Masashi Oda seperti dikutip dari Reuters.

Sedangkan ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah stabil pada perdagangan Kamis kemarin. Walaupun dolar AS menguat di Asia, sentimen positif di pasar Surat Utang Negara (SUN) seiring dengan harapan pelonggaran moneter, menjaga pasokan dolar AS di domestik tetap solid dan mencegah pelemahan rupiah.

"Tetapi dengan semakin panasnya tensi politik antara AS dan Korea Utara, aksi pengalihan dana ke safe haven bisa ikut menekan rupiah di perdagangan hari ini." jelas dia. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini: