Sukses

Laporan BPS: Orang Jomblo Paling Bahagia di Indonesia

Data menunjukkan bahwa orang yang belum menikah alias single atau bahasa lainnya jomblo dan kaum pria paling bahagia di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Kebahagiaan 2017 terhadap masyarakat Indonesia yang mencapai angka 70,69 pada skala 0-100. Data menunjukkan bahwa orang yang belum menikah alias single atau bahasa lainnya jomblo dan kaum pria paling bahagia di Indonesia.

Kepala BPS Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk mengungkapkan, penduduk yang belum menikah paling bahagia dengan indeks kepuasan hidup sosial tertinggi 74,05. Sementara kebalikannya, orang yang status perkawinan cerai, hidup paling tidak bahagia dengan indeks 67,83.

"Penduduk yang belum menikah indeks kebahagiaannya 71,53 atau paling bahagia dibanding yang sudah menikah 71,09, cerai hidup 67,83, dan cerai mati 68,37," kata Kecuk saat Rilis Neraca Perdagangan Juli 2017 di kantornya, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Kecuk menambahkan, berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki lebih bahagia daripada perempuan dengan indeks kebahagiaan masing-masing 71,12 dan 70,30. "Kalau wanita kan semua terlalu dipikirkan, sedangkan laki-laki biasanya cuek bebek, jadi paling bahagia," ujarnya.

Menurut wilayah, ia mengatakan, penduduk yang tinggal di perkotaan lebih bahagia dibanding di perdesaan, dengan indeks 71,64. Sementara penduduk yang tinggal di desa, indeks kebahagiaannya 69,57 dari skala 0-100.

"Orang kota lebih bahagia dibanding orang desa, karena kepuasan terhadap personal, seperti pendidikan dan pendapatan lebih bagus, pekerjaan lebih oke, termasuk kondisi rumah. Kalau di desa, justru indeks kepuasan hidup sosial paling tinggi, seperti berkumpul dengan tetangga, kondisi keamanan, dan lainnya," terang Kecuk.

Selanjutnya dari kelompok umur, katanya, penduduk usia 24 tahun ke bawah menunjukkan paling bahagia dengan indeks 71,29 dibanding yang berumur 25-40 tahun, 40-64 tahun, dan penduduk di atas usia 65 tahun.

"Semakin berumur, semakin kurang bahagia. Contohnya penduduk di atas 65 tahun, ‎indeks kebahagiaannya 69,18 karena biasanya masa pensiun orang Indonesia kurang matang dibandingkan orang luar negeri yang sudah merencanakan program pensiun dalam jangka panjang," Kecuk menjelaskan.

Sementara dilihat dari provinsi, Kecuk bilang, indeks kebahagiaan paling tinggi ada di Maluku Utara 75,68, Maluku 73,77, dan Sulawesi Utara 73,69. Sedangkan penduduk yang kurang bahagia dengan indeks kebahagiaan terendah di Papua 67,52, Sumatera Utara 68,41, dan Nusa Tenggara Timur 68,98.

"Yang paling bahagia penduduk di Maluku Utara, diukur dari dimensi makna hidup 79,00, dimensi kepuasan hidup 77,09, dan dimensi perasaan 70,48. Di Papua, indeks kebahagiaannya paling rendah, diukur dari dimensi makna hidup 69,90, dimensi kepuasan hidup 68,42, dan dimensi perasaan 63,82," tukasnya.