Sukses

Pemerintah Akan Terbitkan Surat Utang Rp 414 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam RAPBN 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menargetkan defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di angka Rp 325,9 triliun. Nilai tersebut setara dengan 2,19 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp 1.878,4 triliun dan belanja negara Rp 2.204,4 triliun. "Defisit 2,19 persen atau Rp 325,9 triliun di 2018 menurun dibanding tahun ini dengan outlook 2,67 persen," ujar Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Pemerintah mendesain defisit fiskal yang mengecil untuk mengurangi tingkat keseimbangan primer di 2018. Keseimbangan primer di RAPBN 2018 turun menjadi minus Rp 78,4 triliun dari perkiraan sebesar minus Rp 144,3 triliun di 2017.

"Ini kita desain supaya pembiayaan defisit primer berkurang atau menurun sangat tajam atau kurang dari separuhnya," tutur dia.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan menutup defisit anggaran melalui pembiayaan, salah satunya dengan utang. Dari data RAPBN 2018, pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 414,7 triliun.

"Pembiayaan dari utang tahun depan Rp 414 triliun, termasuk untuk pembayaran utang masa lalu, sehingga pinjaman neto negatif. Pembiayaan dalam negeri akan dimaksimalkan. Tren utang menurun, karena pembiayaan makin hati-hati, tapi APBN tetap menjadi instrumen fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," ia menerangkan.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Â