Sukses

RI Ekspor 5.600 Ton Bawang Merah ke Thailand

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor bawang merah Indonesia ke Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor bawang merah Indonesia ke Thailand. Ekspor komoditas ini menjadi kado bagi Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Kemerdekaan Indonesia.

Amran mengatakan, dulu Indonesia mengimpor bawang merah dari Thailand. Namun, pada tahun ini Indonesia justru mengekspor sebanyak 5.600 ton, senilai US$ 8,5 juta atau setara Rp 100 miliar.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan di Brebes, Jawa Tengah, hari ini. Ekspor dilakukan secara bertahap dan di tahap awal sebanyak 12 kontainer.

Amran mengungkapkan, ekspor bawang merah ke Thailand tersebut merupakan prestasi pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK. Dulu di 2014 impor bawang merah dari Thailand 72 ribu ton, tahun 2015 turun 17 ribu ton, dan tahun 2016 tidak ada impor.

"Dan di tahun 2017 ini kita ekspor ke Thailand. Nah, ini kita manfaatkan momentum kebangkitan nasional. Ekspor ini kita persembahkan di hari kemerdekaan ini. Tidak ada lagi kata impor, tapi kita terus ekspor," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Berdasarkan data BPS, sejak Januari hingga Juli 2017 Indonesia telah mengekspor bawang merah ke beberapa negara mencapai 657,3 ton. Sebelumnya, di 2016 total ekspor bawang merah sebanyak 735,7 ton dan tidak ada impor (NOL).

Negara tujuan ekspor bawang merah Indonesia terbanyak ke Thailand, disusul Vietnam, Taiwan, Malaysia, Singapura, Timor Leste dan negara lainnya.

"Waktu ekspor dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober, saat produksi dalam negeri relatif over production. Sentra bawang merah yang memasok pasar ekspor antara lain Brebes, Cirebon, dan Kabupaten Bima," ucap dia.‎

Terkait capaian produksi, di 2016 produksi bawang merah nasional mencapai 1,45 juta ton atau naik 18 persen dari 2015. Begitu pun luas tanam naik 22,5 persen mencapai 149,6 ribu ha dari 2015.
‎
Kemudian, ujar Amran, pada periode Januari hingga Juni 2017 produksi bawang merah sebesar 594 ribu ton. Diperkirakan, total produksi bawang merah 2017 naik mencapai 1,68 juta ton, sedangkan kebutuhannya hanya 1,25 juta ton.

"Selain Brebes, masih banyak lokasi sentra kawasan bawang merah, antara lain Cirebon, Bandung, Majalengka, Garut, Demak, Tegal, Nganjuk, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Tapin dan beberapa daerah sentra lainnya," ujar dia.‎

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah Indonesia (ABMI), Agusman Kastoyo, menyebutkan harga bawang merah per tanggal 17 Agustus 2017 di tingkat petani Rp 11 ribu per kg dan Rp 15 ribu per kg di pasar. Harga rata-rata bawang merah ekspor ke Thailand dan negara lainnya mencapai Rp 30 ribu per kg.
‎
"Bawang merah yang diekspor tidak semua dari Brebes, tapi diambil juga dari Kabupaten Bima. Setiap tahun jutaan ton. Kemudian, baru sekarang diambil juga dari Sumbawa, Volumenya yang paling besar," kata dia.‎

Menurut Agusman, Indonesia mampu mengekspor bawang merah ke Thailand dan meningkatkan volume ekspor ke negara lainnya karena keseriusan dan keberhasilan program pemerintah meningkat produksi. Bantuan benih dan prasana serta sarana setiap tahunya turun tepat waktu dan dinikmati sepenuhnya petani secara gratis.

"Bantuan pemerintah bagus sekali. Dulu petani punya tanah. Dia misalnya punya benih, enggak punya uang, kan harus pinjam obat dan pupuk. Tapi begitu panen, kan ada utang. Jadi, enggak ada untung. Belakangan bantuan di pemerintahan Jokowi-JK begitu lengkap, tepat waktu dan sasaran, jelas produksinya naik, petani cepat dapat uang," ucap dia.

Â