Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan ruas jalan yang ditargetkan sepanjang 2650 kilometer (km) dalam kurun waktu 2015 sampai 2019 sudah hampir ‎selesai.
Staf Ahli Menteri PUPR Adang Saf Ahmad mengatakan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki target pembangunan infrastruktur selama 5 tahun, diantaranya pembangunan jalan baru sepanjang 2.650 km untuk mendukung konektivitas satu daerah ke daerah lain.
"Sasaran di Kementerian PUPR 2015-2019 itu untuk mendukung konektivitas daerah satu daerah lain sehingga terhubung dengan baik. Dampaknya biaya logistik bisa menurun," kata ‎Adang seperti ditulis minggu (20/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Adang, pada 2015, jalan yang terbangun sepanjang 1.286 km. Setahun kemudian terdapat jalan baru sepanjang 559 km. Sedangkan untuk tahun ini hingga tengah tahun sudah terdapat jalan baru sepanjang 778 Km.
Dengan begitu total jalan yang sudah terbangun mencapai 2.623 km atau hampir mendekati target yang ditetapkan. "Jadi kalau kita jumlah sudah ada 2.623 km. Ini hampir mendekati target 2.650 kami yang ditargetkan. Jadi kemungkinan besar ini akan terlampaui," tutur Adang.
Untuk pembangunan jalan tol dalam periode 2015-2019 ditargetkan dapat terbangun 1.000 km. Realisasinya saat ini sudah mencapai ‎569 km atau sudah mencapai 57 persen.
"Capaian jalan tol dari 1.000 km sudah terbangun 569 km. Itu hampir 57 persen. Jadi dalam kurun waktu mendatang akan terlampaui target jadi 1.851 km,"‎ tutup Adang.
Sebelumnya, Kepala badan Pengatur Jalan Tol Herry TZ mengatakan, setidaknya ada lima ruas jalan tol yang akan biayai oleh anggaran negara pada 2018 nanti. Di antaranya, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Solo-Kertosono, Manado-Bitung, Samarinda-Balikpapan, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: