Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Perseo) menyatakan banyak manfaat yang didapat dari penggunaan mobil dan motor listrik‎. Oleh karena itu perusahaan tersebut mendorong kendaraan listrik digunakan secara masif.
Manager Bidang Niaga ‎dan Pelayanan Pelanggan PLN Disjaya ‎Leo Basuki mengungkapkan, kendaraan yang mengunakan energi listrik jauh lebih hemat ketimbang Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dia mencontohkan, untuk motor listrik dengan total kapasitas 3 sampai 3,5 kilo Watt hour (kWh) dapat menempuh jarak 80 kilo meter (km), untuk mengisi listrik sampai penuh membutuhkan biaya kurang dari Rp 5 ribu.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk pengisian dengan ‎listrik non subsidi per kWh-nya Rp1.600, biaya yang dibutuhkan kurang dari Rp 5 ribu," kata Leo, Museum Listrik dan Energi Baru Terbarukan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Leo melanjutkan, kendaraan listrik jauh lebih ramah lingkungan, karena menggunakan dinamo sebagai penggerak kendaraan dan tidak ada pembakaran di mesin sehingga‎ tidak menghasilkan gas buang.
‎"Motor listrik ngga ada kenalpotnya nggak ada asap, saat tidak jalan dia mati, semetara motor bakar jalan terus," papar Leo.
Leo menuturkan, kedua hal tersebut sejalan dengan PLN. Oleh karena itu perusahaan listrik pelat merah ini mendukung penggunaan kendaraan l‎istrik, salah satunya mobil listrik secara masif oleh masyarakat. Apalagi negara lain sudah menggunakannya untuk mendukung aktifitas sehari-hari.
"Saya lihat mobil listrik tidak bisa dihambat, ‎di luar sudah pakai mobil listrik, kenapa kami hanya jadi pengikut, itu suatu era yang dari pada terlambat mending lebih cepat," tutur Leo.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Mobil Listrik Bakal Banyak Digunakan di Indonesia
Sebelumnya mobil listrik bakal banyak digunakan masyarakat Indonesia dalam 10 tahun ke depan. Pemerintah pun harus terlebih dulu memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan demi menunjang pasokan energi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, ketersediaan listrik sangat penting mengikuti kebutuhan energi mobil listrik tersebut. "Dalam 10 tahun mobil listrik akan banyak, coba bayangkan kalau 1 juta mobil tiap malam di-charger, berapa banyak listrik yang dibutuhkan. Itu akan terjadi dalam 10 tahun," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 2 Agustus 2017.
Seiring hal itu, ke depan kebutuhan listrik di Indonesia juga semakin besar. Selain memenuhi pasokan bahan bakar kendaraan, kegiatan rumah tangga seperti memasak akan mulai beralih menggunakan listrik.
"Kebutuhan listrik terus-menerus naik secara cepat karena energi akan mulai masuk dipakai di transportasi, mobil listrik. Kemudian rumah tangga dalam hubungannya dengan AC, dapur, serba listrik. Pertumbuhan listrik akan lebih cepat, industri juga, kebutuhan listrik cepat meningkat," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai, proses pengembangan mobil listrik sampai ke tahap produksi massal akan membutuhkan waktu yang lama. Sebab, sebelum masuk ke mobil listrik, produsen mobil di dalam negeri terlebih dulu mengembangkan mobil hybrid.
Airlangga mengungkapkan, pengembangan mobil listrik memang merupakan salah satu bagian dari upaya untuk menekan tingkat polusi gas buang kendaraan. Namun, dalam upaya tersebut, sebelum masuk ke mobil listrik, produsen memilih untuk mengembangkan mobil hybrid dulu.