Sukses

Penguatan Dolar Bikin Harga Emas Lebih Murah

Pasar emas juga dibayangi ancaman dari Presiden Donald Trump untuk menutup pemerintahan.

Liputan6.com, New York Harga emas lebih rendah tertekan penguatan dolar, di tengah investor yang menanti keputusan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari bank sentral, yang kini tengah menggelar pertemuan tahunan di Jackson Hole minggu ini.

Melansir laman Reuters, Jumat (25/8/2017),  harga emas di pasar spot turun 0,25 persen menjadi US$ 1.286,5 per ounce. Adapun harga emas emas AS untuk bulan Desember turun US$ 2,70 menjadi US$ 1,292 per ounce.

Pasar emas juga dibayangi ancaman dari Presiden Donald Trump untuk menutup pemerintahan kecuali dia mendapatkan pendanaan untuk membangun dinding perbatasan dengan Meksiko. Risiko geopolitik mempengaruhi harga safe haven.

"Sudah dua kali harga emas gagal mencapai harga tertinggi dalam tahun ini, dan semakin lama tak ada keputusan, semakin besar risikonya dan orang-orang ini mulai menjadi tidak sabar," ujar Ole Hansen, Kepala Strategi komoditas di Saxo Bank di Kopenhagen.

Harga emas sempat gagal mencapai puncaknya pada April dan Juni di kisaran US$ 1.200 - US$ 1.300 pada tahun ini.

Pasar emas kini juga fokus pada pertemuan tahunan para bankir sentral
Di Jackson Hole, Wyoming, di mana Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi, akan menyampaikan pidato pada hari Jumat mengenai kebijakan moneter dan tingkat suku bunga. Memang harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS.

Adapun harga perak turun 0,56 persen menjadi US$ 16,92 per ounce. Sementara harga platinum turun 0,18 persen menjadi US$ 974,25 per ounce. Dan Palladium turun 0,16 persen menjadi US$ 931,50 per ounce.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: