Sukses

Pemerintah Rilis Program Vokasi Industri di Sumatera Bulan Depan

Hingga 2019, Kemenperin menargetkan sebanyak 355 perusahaan industri yang akan membina 1.775 SMK. ‎

Liputan6.com, Padang - Setelah meluncurkan program pendidikan vokasi industri di Pulau Jawa, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan program serupa di wilayah Sumatera. Hal ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang industri.

"Kami telah melakukan launching Program Vokasi Industri di Wilayah Jawa Timur yang melibatkan 50 perusahaan industri dan 234 SMK, di Jawa Tengah melibatkan 117 perusahaan industri dan 392 SMK, dan di Jawa Barat oleh Presiden melibatkan 141 perusahaan industri dan 393 SMK," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (26/8/2017).

Untuk memperluas cakupan dari program ini, maka Kementerian Perindustrian juga akan meluncurkan program pendidikan vokasi di wilayah lain, yaitu Sumatera. Rencananya, untuk wilayah Sumatera, program tersebut akan diluncurkan pada bulan depan.‎

"Selanjutnya kami akan membangun link and match SMK dengan Industri di Wilayah Sumatera bagian Utara yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan kepulauan Riau, pada bulan September 2017 di Medan, untuk itu kami mengharapkan dukungan dari Bapak Gubernur," kata dia.

Hingga 2019, Kemenperin menargetkan sebanyak 355 perusahaan industri yang akan membina 1.775 SMK. ‎Setiap perusahaan industri tersebut diminta untuk membina sekurang-kurangnya 5 SMK.

"Sehingga diharapkan pada tahun 2019 nanti akan dihasilkan 845 ribu lulusan SMK yang kompeten dan tersertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri," kata dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Potensi SDM

‎Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia akan masuk ke dalam 4 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada 2045. Hal tersebut disampaikan dalam peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri di Cikarang, Jawa Barat.

"Hitungan kita nanti 2040-2045 kita akan menjadi 4 besar negara terkuat ekonomi," ujar dia.‎

Namun menurut Jokowi, untuk mencapai hal tersebut Indonesia tidak hanya bisa bergantung pada sumber daya alam yan dimiliki. Indonesia juga harus mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.‎

‎"Kalau negara kita ini ingin besar, ingin kuat ekonominya. Ingat, dari kalkulasi yang sudah kita hitung, pada tahun kurang lebih Insya Allah nanti, 2040-2045, kalau yang kita kerjakan seperti ini konsisten, sumber daya manusia kita garap betul, hitungan kita, asal jangan ada turbulensi politik, hitungan kita nanti 2040-2045 kita akan menjadi 4 besar negara terkuat ekonomi. Karena kita memiliki, sumber daya alam kita memiliki. Tapi SDM penting," jelas dia.

Bahkan menurut Jokowi, potensi SDM yang dimiliki oleh Indonesia jauh lebih penting dan berharga. Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara maju yang relatif tidak memiliki sumber daya alam yang besar, namun punya SDM yang unggul.

"Kita harus sepakat bahwa sumber daya manusia itu lebih penting. Karena kadang-kadang sumber daya alam ini bisa memanjakan. Tapi kalau etos kerja, produktivitas, SDM-SDM kita ini baik, bersaing dengan negara-negara lain itu akan lebih mudah. Saya juga membanding-bandingkan kok anak-anak muda kita dengan anak-anak muda di negara-negara lain, nggak kalah kita. Ndak kalah. Kita harus meyakini itu. Dan kita harus percaya diri," tandas dia.