Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menjelaskan, perbaikan dan pembangunan berbagai infrastruktur di Bali bukan hanya karena Bali menjadi tuan rumah pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank).
Menko Luhut menjelaskan, pemerintah sudah merencanakan untuk membangun berbagai infrasturktur di Bali sejak lama. Dengan adanya momen pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, rencana pembangunan tersebut pun dipercepat.
"Jadi ajang ini kita manfaatkan untuk memberi keuntungan bagi rakyat Indonesia. Seperti penyelesaian underpass ke Bandara, Tanjung Benoa Cruise terminal yang terkatung-katung selama 17 tahun dan pembangunan TPA Suwung yang lama terbengkalai,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, pembangunan TPA Suwung dan Marina Benoa akan dimulai bulan depan, sedangkan underpass rencananya akan diresmikan pada bulan Agustus 2018. Beberapa infrastruktur ada yang seharusnya selesai pada 2019, tetapi dimajukan menjadi 2018.
Menko Luhut mengatakan pada acara yang akan berlangsung pada 9-14 Oktober tahun depan ini, panitia akan menyumbangkan seluruh peralatan yang diguanakan pada acara tersebut kepada tuan rumah, seperti komputer yang akan diberikan kepada sekolah-sekolah. Dalam konferensi pers tersebut, Menko Luhut juga mengatakan IMF akan melakukan aksi sosial di Bali.
“IMF mengatakan akan melakukan program CSR nya dengan membersihkan Pura Besakih, Pura Batur, Pasar Sukawati, kemudian satu pura lagi. Mereka juga akan membersihkan pantai dari sampah plastik,” ujar Menko Luhut.
Menurut Menko Luhut, selain diharapkan dapat menggairahkan perekonomian setempat, pertemuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor pariwisata di sejumlah destinasi wisata di Indonesia.
Pemerintah memanfaatkan ajang yang akan dihadiri oleh sekitar 15 ribu peserta dari 189 negara ini dengan mempromosikan sejumlah destinasi wisata, seperti Lombok, Yogyakarta, Banyuwangi, Danau Toba, dan Labuan Bajo selain Bali sendiri. Panitia juga menyediakan sekitar 60 paket-paket wisata ke daerah-daerah tersebut.
“Panitia menyediakan paket-paket wisata, seperti paket Barrack Obama dan Raja Salman, di mana wisatawan bisa menginap di kamar yang pernah ditinggali Obama dan Raja Salman,” ujar dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
6 infrastruktur
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta menjelaskan, pemerintah akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) untuk mempercepat sejumlah pembangunan infrastruktur di Bali.
Ada enam proyek yang akan dikebut pembangunannya. Di antaranya adalah pembangunan bandara di Bali Utara, pembangunan jalan tol, pembangunan kereta api lingkar Bali, pembangunan stadion bertaraf internasional, pembangunan kawasan industri pariwisata di Buleleng barat, dan penataan Pura Besakih.
"Dalam waktu satu atau dua minggu ke depan keppresnya turun," ucap Sudikerta.
Untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur tersebut, Pemerintah Provinsi Bali tak perlu mencari pendamping pendanaan. Sebab, seluruhnya akan dibiayai oleh pusat.
"Anggaran dari pusat semua. Sekarang ada block grant sebesar 100 miliar renminbi dari China. Kita (Pemprov Bali) hanya perlu membuatkan regulasi untuk percepatan," tutur dia.
"Silakan ditanya ke Pak Luhut Panjaitan karena Beliau koordinatornya. Tapi tidak semua dalam waktu cepat, ada skala prioritas. Yang disiapkan untuk event itu penataan Pura Besakih, termasuk TPA Suwung. Kita mulai tahun depan," ucap Sudikerta.
Advertisement