Sukses

Bebaskan Biaya Tarik Tunai, BCA Rogoh Kocek Rp 70 Miliar

Saat ini, BCA tengah menggerakkan tim untuk memperbaiki 5.700 ATM yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membebaskan biaya kepada nasabah yang melakukan transaksi tarik tunai di ATM bank lain. Biasanya, jika pemegang kartu BCA melakukan transaksi tarik tunai di bank lain wajib membayar biaya Rp 7.500 per transaksi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan karena ada gangguan pada satelit Telkom1 (VSAT) yang selama ini disewa BCA, maka terdapat 5.700 mesin ATM yang tidak bisa digunakan. Oleh sebab itu, nasabah harus menggunakan ATM bank lain dalam melakukan transaksi.

Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para nasabah dan menjaga loyalitas, BCA menggratiskan biaya tarik tunai di ATM bank lain tersebut. Biasanya nasabah BCA harus membayar biaya transaksi tarik tunai di ATM bank lain sebesar Rp 7.500 per transaksi. 

BCA menegaskan, perbaikan pelayanan ini akan dilakukan setidaknya dalam 3 minggu ke depan. "Jadi selama masa penanganan ini kira-kira potensi yang seharusnya kita dapat dari kebijakan ini antara Rp 50-70 miliar, tergantung frekuensi transaksi, perkiraan kita segitu," kata Jahja di Menara BCA, Senin (28/8/2017).

Selama ini, nasabah BCA yang melakukan transaksi melalui ATM mencapai 4-5 juta transaksi per hari. Dari angka itu, sebanyak 60 persen masih menggunakan mesin ATM dalam bertransaksi, sedangkan sisanya melalui internet banking, mobile banking dan lain sebagainya.

Meski 5.700 ATM yang tidak bisa digunakan tersersebut berada di daerah-daerah terpencil, tetapi kebijakan pembebasan biaya tarik tunai ini akan dilakukan di seluruh Indonesia.

Hanya saja Jahja menggaris bawahi, pembebasan biaya ini tidak dilakukan langsung. Setiap nasabah tetap akan dikenakan biaya tarik tunai, hanya saja biaya tersebut akan dikembalikan langsung ke rekening di akhir bulan.

Saat ini, BCA tengah menggerakkan tim untuk memperbaiki 5.700 ATM yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia terserbut. Tim ini terdiri dari teknisi BCA dan teknisi dari provider satelit yang telah bekerjasama dengan BCA.

"Karena keterbatasan sumber daya manusia, jadi tim ini setiap hari hanya mampu menyelesaikan 200 mesin ATM, makanya kita perkirakan akan selesai pada tiga minggu ke depan," tutup Jahja.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bank Mandiri

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, ‎sebanyak 2.000 ATM atau sekitar 13 persen dari total 17.695 ATM Bank Mandiri menggunakan jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) Telkom. Sebanyak 2.000 ATM tersebut ikut terkena dampak dari gangguan Satelit Telkom I ini.

"Hanya 13 persen dari ATM kami menggunakan jaringan VSAT Telkom. Dan Keberadaan ATM-ATM tersebut adalah di daerah remote, yang memerlukan satelit karena tidak adanya jaringan fixed line atau GSM," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Namun demikian, saat ini 2.000 ATM tersebut mulai dialihkan ke satelit lain atau jaringan GSM. Dengan demikian, diharapkan dampak dari gangguan satelit Telkom tidak terlalu signifikan.

"Sebanyak 13 persen ATM tersebut saat ini sudah mulai dialihkan ke satelit lain atau pun jaringan GSM‎. Jadi secara garis besar tidak mengganggu pelayanan kami," ucap dia.