Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana membangun Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru pada 2018. Nilai investasi tol tersebut sekitar Rp 35 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah tengah mengkaji skema pembiayaan baik dengan pinjaman pemerintah Jepang maupun kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Panjangnya mencapai 240 kilometer. Saya sudah bicarakan dengan pihak JICA Jepang dan minggu lalu timnya sudah datang untuk survei lokasi. Sementara untuk opsi skema KPBU bisa melalui penugasan kepada PT Hutama Karya. Mudah-mudahan dapat segera diputuskan sehingga pada 2018 dapat dimulai pelaksanaannya," kata dia di dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Basuki menerangkan, dari sisi konstruksi, penggunaan terowongan menembus bukit akan menjadi pilihan untuk memperpendek jarak dan mengurangi luas lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini;
Jalan Tol Padang-Pekanbaru Punya Rute Panjang
Ia menambahkan, jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru memiliki rute sangat panjang sehingga rest area yang akan dibangun juga cukup banyak.
Dia menuturkan, banyaknya rest area akan mengakomodasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan begitu, kehadiran jalan tol tidak mematikan ekonomi UMKM.
Ruas Tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru akan terhubung dengan Tol Trans Sumatera yang merupakan bagian dari ASEAN Higway.
Menurut Basuki, adanya ruas tol ini akan mempersingkat jarak tempuh antara Padang-Pekanbaru yang biasa ditempuh 8-10 jam menjadi 3 atau 4 jam. Pembangunan tol ini tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi bagi Provinsi Sumatera Barat dan Riau khususnya, serta Pulau Sumatera pada umumnya.
Advertisement