Sukses

5 BUMN Keroyokan Bangun Kawasan Hotel Saingi Nusa Dua

Di kawasan Grand Inna Bali Beach saat ini terdapat tiga hotel yang dikelola oleh Hotel Indonesia Natour.

Liputan6.com, Jakarta - Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang joint study dalam pengembangan kawasan hotel di Bali, tepatnya di kawasan Sanur. Pengembangan kawasan ini sekaligus revitalisasi Grand Inna Bali Beach (GIBB).

BUMN yang bersinergi dalam pengembangan kawasan hotel ini adalah PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah dalam acara ini menyampaikan apa yang akan direaisasikan tersebut merupakan bentuk sinergi yang memiliki visi jangka panjang.

"Kita di sini bukan untuk menang-menangan, konsorsium ini luar biasa. Silahkan dibicarakan siapa yang mau mengerjakan apa, jangan rebutan, jadi nanti pegerjaan bisa smooth," kata Edwin di Kementrian BUMN, Kamis (31/8/2017).

Sementara itu di kesempatan yang sama, Direktur Utama Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said mengaku apa yang dilakukan ini sebagai tindak lanjut yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo saat awal Agustus 2017 menginap di Grand Inna Bali Beach.

Usai menginap, Jokowi meminta kawasan hotel tersebut untuk dikembangkan dan GIBB sendiri harus direnovasi. GIBB merupakan hotel kenegaraan yang memiliki sejarah panjang bagi Indonesia.

"Selama ini GIBB kan dikenal hotel yang bangunannya lama, spooky, makanya ini kita akan renovasi. Nanti akan menjadi kawasan seperti Nusa Dua," tamba dia.

Lahan yang dimiliki HIN di kawasan GIBB sendiri sebesar 46 hektare (ha). Di kawasan seluas ini, nantinya akan dibangun beberapa hotel lagi dan juga fasilitas seperti mall dan rumah sakit.

Di kawasan GIB sendiri saat ini terdapat tiga hotel yang dikelola oleh HIN. Harapannya denga dilakukan pengembangan dan revitalisasi ini, akan menambah jumlah kamar yang saat ini total 556 kamar menjadi lebih dari 1.000 kamar.

"Nilai investasinya berapa, konsep pengembangannya bagaimana, nunggu hasi studi kita dulu, kita akan selesaikan dua bulan," tutup Iswandi.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kelas internasional

PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN menargetkan menjadi hotel chain terbesar di Indonesia sehingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Salah satu caranya dengan melaksanakan program transformasi perusahaan 2017-2021.

Perseroan berupaya memudahkan dan memberikan layanan terbaik kepada para wisatawan asing maupun lokal, dengan mengedepankan keramahtamahan Indonesia dan bertaraf internasional.

Direktur Utama HIN Iswandi Said mengatakan, kondisi yang sangat kompetitif ditandai dengan terus semakin meningkatnya tuntutan pelayanan, persaingan harga, pengaruh sarana dan aksesibilitas terhadap tingkat hunian dan berbagai faktor lainnya.

"Industri perhotelan juga sangat dipengaruhi oleh situasi perekonomian dan politik global. Penurunan perekonomian dan kondisi keamanan di suatu negara misalnya, akan memberikan dampak yang besar terhadap industri perhotelan," jelas dia dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (27/5/2017).

Dia mengaku berupaya mengembangkan Inna Hotels & Resorts sebagai hotel milik bangsa Indonesia yang mempersembahkan keramahtamahan khas Indonesia bertaraf internasional dan sebagai market leader untuk jaringan perhotelan nasional, di tengah-tengah industri perhotelan yang sangat kompetitif,.

Adapun program transformasi perusahaan yang dilaksanakan meliputi tahapan turn around (2017), growth (2018), leading (2019), worldwide (2020), dan ekspansi (2021).

  • BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi di Indonesia.

    BUMN