Sukses

Harga Jual Emas Antam di Posisi Rp 618 Ribu per Gram

Harga buyback emas Antam berada di kisaran Rp 557 ribu per gram pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam ditransaksikan di posisi Rp 618 ribu per gram pada perdagangan Senin (4/9/2017). Kalau dilihat dari perdagangan Kamis 31 Agustus 2017, harga emas Antam naik Rp 7.000 dari posisi Rp 611 ribu per gram.

Demikian juga harga pembelian kembali atau buyback emas Antam. Harga buyback emas Antam berada di posisi Rp 557 ribu per gram. Harga buyback ini juga naik Rp 7.000 dari perdagangan Kamis pekan lalu di kisaran Rp 550 ribu per gram.

Harga buyback ini jika Anda akan menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 557 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Hingga pukul 08.25 WIB, harga emas Antam sebagian masih tersedia. Sedangkan ukuran emas Antam 2,5 gram, 50 gram, 100 gram, 250 gram dan 500 gram tidak tersedia.

Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.290.000 atau Rp 629 ribu per gram. Sedangkan ukuran 20 gram sekitar Rp 12.185.000 atau Rp 609.250 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 693.000. Ukuran 2 gram di jual Rp 1.271.000 dan 5 gram dijual Rp 3.020.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 618.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.945.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.840.000
* Pecahan 25 gram Rp 14.525.000
* Pecahan 50 gram Rp 29.000.000
* Pecahan 100 gram Rp 57.950.000
* Pecahan 250 gram Rp 144.750.000
* Pecahan 500 gram Rp 289.300.000.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas Sepekan

Harga emas berpotensi menguat selama sepekan. Akan tetapi, pergerakan harga emas masuk area jenuh beli dapat mendorong harga emas tertekan meski terbatas.

Analis melihat harga emas ditransaksikan di atas US$ 1.300 pada pekan lalu dapat mendorong harga emas kembali menguat. Namun, harga emas masuk area jenuh beli sehingga diperkirakan ada tekanan. Namun terbatas lantaran dipengaruhi sejumlah sentimen.

"Risiko politik baik Korea Utara dan limit utang Amerika Serikat serta data tenaga kerja sektor non pertanian membuat dolar Amerika Serikat masih tertekan," ujar Chief Market Strategist CMC Markets Colin Cieszynski, seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (4/9/2017).

Ia menuturkan, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.300-US$ 1.330 dalam jangka pendek. "Ada potensi reli, tapi secara teknikal sudah jenuh beli," ujar dia.

Pada pekan ini selain isu politik, kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve menjadi fokus pasar. Hal ini mengingat usai data tenaga kerja non pertanian hanya bertambah 156 ribu pada Agustus dari perkiraan ekonom sekitar 180 ribu. Angka pengangguran juga naik menjadi 4,4 persen. Selain itu, pertumbuhan upah juga stagnan.

Merespons data ekonomi tersebut, harga emas pun naik ke level tertinggi dalam 11 bulan di kisaran US$ 1.334. Kemudian harga emas ditransaksikan di kisaran US$ 1.329,40 pada Jumat waktu setempat.

Ekonom CIBC Capital Markets Avery Shenfeld menuturkan, the Federal Reserve perlu melihat data inflasi naik sebelum melanjutkan kenaikan suku bunga. Namun data upah Agustus belum dapat berkontribusi.

Hal senada dikatakan Bart Melek, Kepala Riset TD Securities. Ia melihat bank sentral AS belum akan kembali menaikkan suku bunga hingga akhir tahun. "Bank sentral AS tampaknya tidak agresif apalagi usai data ekonomi di bawah harapan," kata dia.