Sukses

Meski Mampu, Perlukah Borong Barang Bermerek?

Berikut ini 3 tips dalam melakukan pembelian barang dan jasa sehingga Anda tidak terjebak untuk hidup bermewah-mewah.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pekan terakhir kita sedang disibukkan oleh berita tentang suami istri pemilik sebuah perusahaan yang ditangkap karena dicurigai telah menipu banyak sekali klien. Berita yang banyak diangkat adalah soal gaya hidup si suami istri tersebut.

Kebetulan mereka punya gaya hidup yang luar biasa mewah dan glamor. Mereka banyak membeli barang mahal dan berkualitas sangat-sangat tinggi, tapi kadang barang itu tidak mereka butuhkan.

Mereka membeli kendaraan yang sangat banyak hanya untuk koleksi. Mereka membeli tirai jendela yang amat sangat mahal yang diperkirakan harganya mencapai Rp 700 juta, padahal tirai yang biasapun bisa.

Mereka bahkan membeli jam dinding yang harganya bisa ratusan juta rupiah lebih untuk dipasang di rumah mereka. Dan seterusnya dan seterusnya.

Sepertinya media-media tahu bahwa orang Indonesia senang sekali membaca berita atau artikel tentang kekayaan dan kemewahan. Itulah kenapa minggu ini berita-berita tentang gaya hidup mereka yang mewah dan berlebihan seperti tidak habis-habis dibahas.

Yah, mungkin banyak orang tidak memasalahkan gaya hidup mewah mereka, tapi geram karena bagaimana mungkin mereka bisa mereka hidup sangat mewah sementara banyak sekali orang hingga puluhan ribu yang - dicurigai - menjadi korban penipuan mereka.

Oke, kita tidak akan membahas tentang mereka. Sudah terlalu banyak tulisan atau video yang membahas tentang pasangan suami istri tersebut dan seperti apa gaya hidupnya.

Lebih baik kita bahas kali ini adalah - kalau Anda memang mampu - perlukah Anda hidup bermewah-mewah? Perlu kita tahu bahwa tindakan bermewah-mewah itu erat kaitannya dengan pembelian barang  dan jasa.

Kalau Anda memutuskan untuk liburan di Bali misalnya, maka seringkali kelas pesawat apa yang Anda pilih, hotel macam apa yang Anda inap, restoran apa saja yang Anda datangi, biasanya akan menentukan apakah Anda layak disebut bermewah-mewah atau tidak.

Berikut ini saya akan berikan Anda 3 tips dalam melakukan pembelian barang  dan jasa sehingga Anda tidak terjebak untuk hidup bermewah-mewah:

1. Tidak usah beli kalau tidak butuh

Ini mungkin simpel, tapi tidak semua orang mau melakukannya. Kalau Anda merasa tidak membutuhkan sesuatu, ya tidak usah beli.

Sepatu kerja Anda masih bagus? Tidak usah beli. Tas jalan-jalan Anda masih ada dan masih sering dipakai dan kondisinya masih oke? Ya nggak usah beli.

Kadang kita membeli sesuatu yang sebetulnya tidak kita butuhkan, dan parahnya lagi, seringkali barangnya sangat-sangat bagus, yang harganya lumayan tinggi.

Tidak masalah dengan harganya tinggi kalau barangnya memang berkualitas, tapi masalahnya, Anda butuh atau tidak? Kalau Anda membeli barang yang sangat mahal karena dia berkualitas, tapi Anda sebenarnya tidak membutuhkannya, itu bisa dikategorikan hidup bermewah-mewah.

Membeli barang mahal bukan berarti Anda hidup mewah, tapi membeli barang mahal yang sebenarnya tidak Anda butuhkan, itulah yang disebut mewah. Tidak usah beli kalau memang Anda tidak membutuhkan suatu barang  dan jasa, baik secara fungsi maupun fiturnya.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Kualitas bicara

2. Tak apa membeli barang dan jasa berkualitas terbaik

Sekarang, kalau Anda memang yakin bahwa Anda membutuhkan barang dan jasa tersebut, tidak apa kalau Anda memutuskan untuk membeli barang dan jasa berkualitas terbaik yang Anda mampu.

Saya katakan ‘tidak apa’, berarti bukannya harus, tetapi kalau Anda mau ya tidak apa-apa, malah lebih bagus. Kenapa?

Pertama soal harga, barang berkualitas biasanya harganya memang lebih tinggi dibanding yang kualitasnya lebih rendah, tapi umurnya juga lebih tahan lama.

Beberapa kali saya mencoba beli sendal yang kualitasnya biasa saja hanya karena harganya murah. Rasanya tidak enak dipakai, kaki saya sering sakit. Akhirnya pakainya tidak lama, sehingga saya harus beli dan beli lagi. Akhirnya saya coba beli sandal berkualitas yang harganya mungkin dua kali lipat, kualitasnya bagus, rasanya enak dipakai, dan orang melihat saya juga berbeda, karena barang yang saya pakai berkualitas. Sudah begitu, tahan lama. Awet.

Saya jadi tidak beli-beli lagi yang baru. Ibaratnya, kalah membeli, menang memakai. Kadang-kadang ketika saya perlu buat jas misalnya, saya akan mencari desainer jas terbaik yang memang saya mampu. Memang lebih tinggi harganya, tapi hasilnya - walaupun tidak selalu - seringkali lebih baik.

Jadi, kalau Anda memutuskan membeli barang dan jasa, tidak apa memilih kualitas terbaik yang Anda mampu.

Jangan terlalu banyak

3. Miliki sedikit saja

Walaupun saya bilang ke Anda untuk memiliki barang dan jasa dengan kualitas terbaik yang Anda mampu, tapi saya tidak sarankan untuk memiliki dalam kuantitas yang terlalu banyak.

Anda butuh tas kerja? Cari tas kerja dengan kualitas terbaik yang Anda mampu, tapi cukup 1-2 buah saja. Anda butuh sepatu olahraga? Miliki satu saja, dua paling banyak, tapi cari yang kualitas terbaik.

Buat saya, saya lebih baik punya sedikit baju tapi kualitasnya bagus sehingga awet walaupun harganya lebih tinggi, dibanding punya banyak baju tapi kualitasnya rendah sehingga lebih sebentar dipakai sehingga harus beli dan beli lagi.

Kalau Anda beli barang dan jasa yang harganya tinggi, tapi membeli dalam kuantitas yang banyak, disitulah Anda disebut hidup bermewah-mewah.

Anda punya tas kerja bagus dengan harga mahal, tapi sampai 5-7 buah, dan semuanya adalah tas kerja, bisa jadi Anda pantas disebut hidup bermewah-mewah. Hindari hidup bermewah-mewah. Cukup miliki dalam jumlah yang sedikit, tapi berkualitas.

Nah, itu saja tulisan saya kali ini. Semoga kita terhindar dari hidup yang bermewah-mewah, tapi tetap bisa menikmati kualitas terbaik dari barang dan jasa yang kita beli.

 

Safir Senduk & Rekan

Telepon: (021) 2783-0610
HP: 0818-770-500 (Dala Rizfie-Manajer)
Twitter/Instagram: @SafirSenduk