Sukses

Bukan dengan Alat, Begini Cara agar Listrik Lebih Hemat

Perilaku pelanggan yang membuat pembayaran listriknya besar lantaran membiarkan alat-alat elektronik terpasang dengan stop kontak listrik.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) meminta masyarakat untuk tidak percaya pada penawaran alat penghemat listrik yang dijual bebas di pasaran. Alat tersebut dinilai hanya sebagai bentuk penipuan dan tidak berfungsi untuk menghemat listrik.

‎Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya masyarakat untuk berhemat dalam penggunaan listrik. Namun, caranya bukan dengan memasang alat tambahan.

‎"PLN mendukung masyarakat untuk bisa menghemat listrik," ujar dia di Sarinah, Jakarta, Minggu (10/9/2017).

Menurut dia, penghematan listrik bukan karena penggunaan alat, melainkan bergantung pada perilaku pelanggan itu sendiri dalam menggunakan listriknya.

"Hemat listrik itu kaitannya dengan perilaku masyarakat untuk bisa menggunakannya secara hemat. menggunakan yang perlu dan tidak menggunakan yang tidak perlu. Misalnya mematikan yang tidak perlu," kata dia.

Haryanto mencontohkan, perilaku pelanggan yang membuat pembayaran listriknya besar lantaran membiarkan alat-alat elektronik terpasang dengan stop kontak listrik. Akhirnya meski tidak dihidupkan, alat-alat listrik ini tetap menyedot listrik.

"Sekarang banyak TV tidak dilihat juga menyala, kemudian memutus mencabut dari stop kontak alat-alat yang tidak terpakai. Selama ini masyarakat lebih senang alatnya tetap tercolok tersambung ke jaringan listrik, padahal itu standby. Ini juga tidak menghemat," ungkap dia.

Oleh sebab itu, agar bisa berhemat, kata Haryanto, pelanggan dihimbau untuk mematikan seluruh alat elektroniknya saat tidak digunakan. Selain itu, alat elektronik tersebut harus dicabut dari stop kontak listrik jika tidak digunakan dalam jangka waktu lama.

‎"Misalnya mematikan lampu bila ruangan tidak dipakai, kemudian mematikan di kamar mandi, di kamar, menyalakan TV bila dilihat saja," tandas dia.

2 dari 2 halaman

Pengaduan Listrik PLN Kini Bisa Lewat Aplikasi

PT PLN (tbk) memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aduan terkait layanan. Kali ini, perseroan menyediakan aplikasi PLN Mobile, yakni aplikasi berbasis Android sebagai wadah aduan masyarakat.

Aplikasi yang sudah ter-download oleh lebih dari 100.000 pengguna ini memiliki fitur yang dapat memudahkan pelanggan untuk mengakses layanan listrik dalam satu genggaman.

"Sejak dirilis pada 31 Oktober tahun lalu, fitur-fitur pada aplikasi ini
terus dikembangkan dan saat ini sudah masuk ke versi 2.1. dimana
terdapat fitur baru bagi pelanggan yang dapat menghubungi customer
service officer Contact Center PLN 123 tanpa melalui telfon rumah dan
operator selular, namun dengan menggunalan Voice over Internet
Protocol," ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka
dalam keterangannya, Minggu (10/9/2017).

Memang, selain sarana pengaduan, PLN Mobile membuat pelanggan lebih mudah mendapatkan informasi dari fitur-fitur seperti cek tagihan dan riwayat token; permohonan pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara; cek status pengaduan dan permohonan; informasi tarif listrik terkini.

Ada pula berita terkini mengenai PLN, informasi pemeliharaan listrik, dan telepon contact center PLN 123 dengan voice over internet protocol (VoIP).

Selain itu, terdapat pula fitur info pemeliharaan di lokasi pelanggan yang terdampak. Pelanggan juga dapat menyampaikan keluhan atas gangguan kelistrikan yang terjadi lewat aplikasi ini.

"Satu akun PLN Mobile bisa mendaftarkan maksimal 4 IDPEL. Jadi bagi pelanggan seluruh golongan tarif bisa daftarkan IDPEL-nya dan segera memanfaatkan fitur-fitur di dalamnya. Pelanggan jadi bisa mengontrol tagihan listriknya secara remote," kata Made.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: