Sukses

Pertamina Yogya Tambah Pasokan 33 Ribu Tabung Elpiji 3 Kg

Pertamina membantah isu adanya pengalihan kuota dari tabung gas elpiji 3 kg ke tabung gas elpiji 5,5 kg nonsubsidi.

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Pertamina Marketing Operation Regional IV, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah telah menyalurkan 33.760 tabung gas pada awal September elpiji 3 kilogram (kg). Distribusi meliputi Bantul sebanyak 4.000 tabung, Gunung Kidul 7.040 tabung, Kulon Progo 5.040 tabung, Sleman 9.840, dan Yogyakarta 7.240 tabung.

Area Manager Communication and Relations Pertamina DIY Pertamina, Andar Titi Lestari, menjelaskan, dari laporan masyarakat terdapat kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa daerah. Oleh sebab itu, Pertamina langsung menyalurkan lebih dari 33 ribu tabung gas di awal September ini. 

"Penambahan kuota ini sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG," ujar Andar seperti ditulis Rabu (13/9/2017).

Pada pasal 18–20 tertulis Pertamina bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan Elpiji 3 kg. Selama ini, untuk alokasi bulanan, Pertamina mendistribusikan 717.360 tabung untuk Bantul, 296.800 untuk Gunung Kidul, Kulon Progo 272.300 tabung, Sleman 954.640 tabung, dan Yogyakarta 563.680 tabung.

Andar juga membantah isu Pertamina mengalihkan kuota dari tabung gas elpiji 3 kg ke tabung gas elpiji 5,5 kg nonsubsidi.

"Pertamina sedang menggandakan promo penukaran dua tabung gas elpiji 3 kg plus uang Rp 100 ribu untuk ditukar dengan tabung gas 5,5 kg bagi yang mampu,” ucapnya. "Tetapi menukaran ini bukan berarti mengurangi jatah Elpiji 3 kg," kata dia. 

Pertamina berkomitmen menjaga kuota distribusi sesuai dengan aturan pemerintah dan kerja sama pengawasan melibatkan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta dinas terkait.

Karsono, salah satu pengecer tabung gas elpiji 3 kg di Pajangan, Bantul, mengeluh kelangkaan tabung gas subsidi sejak tiga minggu lalu. Pengambilan di agen dibatasi dan prioritas ditujukan kepada orang yang sudah lebih dulu memesan.

"Saya cuma dapat jatah 10 tabung per minggu dan itu pun diambil dua kali seminggu," kata Karsono. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pembatasan di Jakarta

PT Pertamina (Persero) mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk melaksanakan penyaluran elpiji bersubsidi tepat sasaran.

Ini ditunjukkan dengan mengeluarkan peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2017 tentang larangan penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) tabung ukuran 3 kg.

Dengan begitu, para pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dilarang untuk menggunakan produk elpiji 3 kg bersubsidi.

Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa Bagian Barat, Yudi Nugraha, mengatakan,‎ dalam rangka menjalankan larangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta dan Pertamina beserta Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas bumi (Hiswana Migas) menggelar sosialisasi.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari Gubernur DKI Jakarta beserta jajaran. Kami berharap program ini dapat terus berjalan dengan baik, sehingga distribusi untuk produk bersubsidi menjadi tepat sasaran sesuai regulasi yang berlaku," kata Yudi kemarin.

Melalui program sejenis yang didukung penuh oleh para Kepala Daerah di Indonesia tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk produk bersubsidi dan nonsubsidi dari Pertamina.

Bahkan pada program sosialisasi yang baru berlangsung untuk pertama kali tersebut, Tim Pertamina memberikan beberapa program promosi khusus, yaitu potongan harga sampai dengan program trade-in tabung elpiji 3 kg dengan Bright Gas 5,5 kg.