Sukses

Kekhawatiran Geopolitik Mereda, Rupiah Kembali Melemah

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.198 hingga 13.216 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini. Berbagai sentimen negatif juga mulai mereda seperti ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea.

Mengutip Bloomberg, Rabu (13/9/2017), rupiah dibuka di angka 13.215 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 13.200 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.198 hingga 13.216 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 2 persen.

Adapun, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.209 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.186 per dolar AS.

Dolar AS kembali menguat terhadap beberapa mata uang di Asia terutama terhadap yen para perdagangan Rabu ini. Penguatan ini karena adanya petunjuk atau sedikit titik terang mengenai pelonggaran kebijakan perpajakan di AS.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, pada Selasa kemarin menjelaskan bahwa reformasi pajak AS akan bisa diselesaikan sebelum akhir tahun ini. Hal tersebut memberikan angin segar kepada investor sehingga mendorong penguatan dolar AS.

Selain itu, berbagai sentimen negatif juga mulai mereda, seperti ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea. Pada Senin kemarin, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan sanksi keras kepada Korea Utara termasuk pembatasan impor minyak.

"Dolar AS menunjukkan korelasi terhadap imbal hasil surat utang AS," jelas analis mata uang senior Daiwa Securities Yukio Ishizuki dikutip dari Reuters.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Perdagangan kemarin

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pada perdagangan kemarin, rupiah sempat menguat hingga menyentuh angka 13.126 per dolar AS.

Dolar AS sedikit bergerak menguat setelah dampak dari Badai Irma tak sebesar yang diperkirakan. Selain itu, kekhawatiran akan uji coba rudal Korea Utara pada akhir pekan lalu juga telah surut.

Sekitar 6,5 juta rumah di Florida, atau 67 persen dari keseluruhan, tak mendapat aliran listrik akibat terjangan Badai Irma. Badai Irma mulai menerjang Florida pada Minggu, 10 September 2017. Kekuatannya melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke daratan pada 11 September.

"Meredanya badai itu juga meredakan kekhawatiran dari pelaku pasar sehingga mendorong penguatan dolar AS," jelas analis Rakuten Securities Mutsumi Kagawa, dikutip dari Reuters.

Ia melanjutkan, meredanya konflik di Korea Utara juga membuat pelaku pasar mulai kembali memburu dolar AS. Namun, ada kemungkinan dolar AS kembali melemah.