Liputan6.com, New York - Gejolak politik serta kondisi ekonomi global yang tak menentu di tahun 2017 ternyata tidak berpengaruh pada kondisi kekayaan keluarga orang-orang kaya dunia. Riset terbaru yang dikeluarkan oleh Campden Wealth dan UBS memperlihatkan kenaikan harta kekayaan para miliarder sebanyak 7 persen.
Manajemen kekayaan keluarga ini banyak dilakukan oleh lembaga keuangan. Laporan menyebut, rata-rata lembaga ini kini mengurus kekayaan keluarga miliarder setidaknya US$ 921 juta.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Independent.co.uk, Rabu (13/9/2017), sumber kekayaan terbesar keluarga terkaya ini didapat dari saham dan investasi ekuitas swasta. Kepala riset UBS Sara Ferrari mengatakan, klien dengan kekayaan berlimpah kini telah menjadi semakin berani dengan uang mereka selama dua belas bulan terakhir.
"Lembaga manajemen kekayaan keluarga orang kaya telah memaksimalkan kemampuan mereka untuk merangkul risiko dan berinvestasi untuk jangka panjang. Mereka juga semakin menerima likuiditas, sama seperti investor ternama lainnya," tutur Sara.
Riset tersebut juga menemukan fakta bahwa para orang kaya kini mulai banyak yang menaruh investasi di bidang sosial. Dari 262 keluarga yang disurvei, lebih dari 40 persen memutuskan untuk meningkatkan alokasi investasi mereka terhadap dampak dan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan.
Hal ini juga dipengaruhi oleh anggota keluarga yang merupakan generasi milenial. Mereka banyak yang lebih memilih untuk berinvestasi pada sesuatu yang memiliki dampak besar ke masyarakat.
Sektor yang menjadi primadona adalah pendidikan, konservasi lingkungan hingga penghematan energi. Aktivitas filantropi miliarder juga mengalami peningkatan.
Rata-rata kantor keluarga memberi US$ 5,7 juta selama 12 bulan terakhir. Hampir 95 persen keluarga juga berencana untuk mempertahankan atau meningkatkan komitmen filantropi mereka di tahun yang akan datang
Simak video pilihan di bawah ini:
https://www.vidio.com/watch/479664-news-flash-miliarder-baru-tercipta-setiap-5-hari-sekali-di-negara-ini