Liputan6.com, Jakarta - Papua menjadi salah satu provinsi yang akan mendukung percepatan peningkatan populasi sapi di dalam negeri. Untuk mewujudkannya, cara yang dilakukan adalah melakukan kegiatan penyerentakan berahi (sinkronisasi berahi) untuk kemudian dilaksanakan Inseminasi Buatan (IB) pada sapi dan kerbau milik masyarakat.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan,‎ Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar berupa lahan dan sumber pakan yang cukup besar.
Potensi ini sangat baik untuk dapat dimanfaatkan dalam pengembangan sub sektor peternakan, khususnya untuk pengembangan sapi potong dengan cara membuat kawasan pengembalaan ternak.
Advertisement
“Pengembangan usaha peternakan sapi potong memiliki peran strategis dalam pembangunan perekonomian masyarakat di Papua, termasuk juga untuk pemenuhan pangan asal ternak yang merupakan kebutuhan dasar utama manusia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Baca Juga
‎Untuk mendukung keberhasilan program ini, Kementan akan membangun Balai Veteriner di Jayapura. Kegiatan tersebut akan dimulai dengan pembelian tanah pada tahun 2017 melalui dana APBNP tahun 2017.
Selain itu juga Ditjen PKH Kementan sedang mengkaji dan mengupayakan untuk hadirnya UPT Perbibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak di Kabupaten Merauke Provinsi Papua.
Pemerintah Kabupaten Merauke juga diharapkan dapat menyediakan lahan untuk rencana pembangunan UPT Perbibitan tersebut.
Wakil Bupati Merauke Sularso akan menyediakan lahan untuk peternakan sapi dan pengembangan integrasi padi-sapi. "Hal ini tentunya untuk saling memanfaatkan hasil limbah padi yang dapat digunakan untuk pakan ternak dan kotoran hewan dan untuk pupuk padi di sawah", ungkap dia.
Selain itu Kabupaten Merauke juga telah menyiapkan tanah seluas 260 ha di distrik Purik dengan status sertifat tanah pemda kabupaten untuk dikembangkan pembiakan sapi potong.‎ "Kondisi tanah tersebut saat ini sudah ada kandang dengan kapasitas 200 ekor sapi untuk mendukung pengembangan sapi indukan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Upsus Siwab
Sebagai informasi, dalam rangka mengakselerasi percepatan peningkatan populasi sapi potong dalam negeri, pemerintah saat ini fokus terhadap kegiatan Upaya Khusus Sapi-Kerbau Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Hal ini mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk membawa konsekuensi meningkatnya kebutuhan akan protein hewani sehingga Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan produksi daging sapi atau kerbau dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut.
Salah satu cara yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dalam negeri untuk mencapai kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor sapi atau kerbau pada tahun 2017.
Untuk mewujudkan peningkatan populasi tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan teknologi Inseminasi Buatan (IB). Selain untuk meningkatkan populasi IB juga dimaksudkan sebagai upaya perbaikan mutu genetik ternak.
Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak.
Berdasarkan data kumulatif hingga tanggal 9 September 2017, secara nasional capaian IB adalah sebanyak 2.443.658 ekor atau sama dengan 60,7 persen dari target IB sebesar 4 juta dan capaian kebuntingan sebanyak 829.555 ekor atau sama dengan 27,5 persen dari target Bunting sebesar 3 juta ekor serta kelahiran sebanyak 518.620 ekor.
Â
Advertisement