Liputan6.com, Jakarta BUMN PT PPP (Persero) Tnbk meraup kontrak baru senilai Rp 24,1 triliun selama periode Januari hingga Agustus 2017. Capaian ini tumbuh 28,6 persen dibandingkan pencapaian pada periode yang sama sebesar Rp 18,7 triliun.
Dengan capaian ini, target kontrak baru yang dipatok oleh perseroan sudah tercapai 59,2 persen di tahun ini. "PTPP tetap on the right track, kami yakin target perolehan kontrak tahun ini dapat tercapai,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam keterangannya, Senin (18/9/2017).
Pencapaian kontrak baru Perseroan selama 8 bulan 2017 tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 20,7 Triliun dan entitas anak perusahaan sebesar Rp 3,4Triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan selama bulan Agustus di antaranya adalah: Apartemen Pollux Tahap I di Batam sebesar Rp 999,5 Miliar, Pekerjaan Arsitek & ME Grand Jati Junction di Medan (pekerjaan lanjutan) sebesar Rp 259 Miliar, Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7A sebesar Rp 232,7 Miliar, dan proyek lainnya..
Advertisement
Dari sisi sumber, raihan kontrak tersebut berasal dari BUMN sebesar 52,7 persen, disusul oleh Swasta 33,7 persen. Perolehan kontrak dari pemerintah hanya mencapai 13,6 persen.
“Sampai dengan Agustus 2017, kontrak baru yang berasal dari BUMN maupun Swasta memberikan total kontribusi sebesar 86,4 persendari portofolio kontrak baru PTPP, jadi perseroan tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap kontrak dari pemerintah,” Tumiyana melanjutkan.
Sementara itu, dari tipe pekerjaan, Gedung dan EPC masing-masing memberikan kontribusi sebesar 37,8 persen dan 30,6 persen dari total kontrak perseroan selama 8 bulan 2017, disusul oleh pekerjaan-pekerjaan jalan dan jembatan sebesar 20,8 persen pelabuhan dan bandara sebesar 7,3 persen dan bangunan air sebesar 3,5 persen. “Kontrak baru dari sisi tipe pekerjaan yang terdiversifikasi ini akan memungkinkan perseroan untuk menjaga profitabilitas tetap solid,” ujar Tumiyana.
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan adalah kerja sama antara PTPP dengan PT Angkasa Pura I. Keduanya sudah melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan proyek Bandar Udara Kulon Progo Yogyakarta. AP I telah menunjuk PTPP sebagai pemenang seleksi Mitra Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Bandar Udara di Kulon Progo Yogyakarta. Nilai proyek diperkirakan mencapai sekitar Rp 6,5 Triliun.
Terkait kinerja keuangan, per 30 Juni 2017, PTPP memiliki Kas dan Setara Kas sebesar Rp 6,7 Triliun dengan Total Utang Berbunga (Interest Bearing Debt) sebesar Rp 7,1 Triliun dan Modal sebesar Rp11,7 Triliun. Hal ini menunjukkan rasio gearing dan net gearing masing-masing sebesar 0,61x dan 0,03x per 30 Juni 2017. Dalam periode yang sama, rasio Debt-to-EBITDA (12 bulan) mencapai 2,98x sedangkan rasio Net-Debt-to-EBITDA (12 bulan) sebesar 0,14x. Rasio Debt-to-Interest Expense sendiri mencapai 6,9x.
“Posisi keuangan serta rasio-rasio tersebut menunjukkan PTPP saat ini memiliki kapabilitas keuangan yang solid, di mana kapasitas balance sheet Perseroan masih sangat besar untuk dapat mendanai pembangunan proyek-proyek yang telah diperoleh serta kondisi kesehatan keuangan PTPP terjaga kokoh dan terkendali.” kata Tumiyana