Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu kebutuhan primer, rumah adalah aset primadona bagi para calon pengantin. Sebelum melangsungkan pernikahan, banyak pasangan yang dilanda dilema dalam membeli rumah. Jika uang mepet nih, kamu akan dibuat bingung kapankah waktu terbaik untuk membelinya.
Apalagi, harga rumah ataupun tanah selalu naik tiap tahunnya. Jadi, lebih baik sebelum menikah atau malah sesudahnya ya untuk membeli rumah?
Untuk tahu kekurangan dan kelebihan pada masing-masing pilihan yang ada, bisa kamu baca pada uraian berikut ini, seperti ditulis di Swara Tunaiku:
Advertisement
Baca Juga
Membeli rumah sebelum menikah
Kamu yang masih single dan belum ada target menikah, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan membeli rumah sendiri lho. Dengan dibelikan rumah, penghasilanmu terpakai untuk hal yang positif dan bukan untuk bersenang-senang saja. Anggap saja dari bagian mempersiapkan masa depan.
Jika kamu membelinya dari sekarang, nilainya akan berlipat ganda di masa depan. Khususnya untuk hunian rumah tapak. Tak menutup kemungkinan kamu dapat untung yang banyak.
Nantinya, kalau rumah tersebut sudah tak sesuai dengan kebutuhanmu, masih bisa dijual lagi dan dapat untung. Tentunya dengan pertimbangan lokasi dan jenis bangunan ya.
Dengan punya rumah, kamu bisa menaikkan ‘nilai jual’ diri saat bertemu dengan calon mertua. Ditanya tentang aset, kamu bisa dengan bangga menyebutkan aset rumah. Nah, apakah kamu makin tertantang untuk membeli rumah?
Bisa kamu mulai dengan mengumpulkan uang DP terlebih dahulu. Bisa juga dengan menabung penghasilan untuk bayar cicilan rumah. Namun, seringkali KPR sulit lolos kalau gajimu tidak terlalu tinggi. Sehingga inilah yang sering menjadi tembok besar untuk membeli rumah selagi muda. Sebagai pertimbangan, bisa juga untuk membeli tanah kavling.
Simak video pilihan di bawah ini:
Membeli rumah sesudah menikah
Apa sajakah pertimbangan membeli rumah sesudah menikah? Salah satu pertimbangan utama adalah kamu cukup matang untuk berumah tangga dan punya calon pasangan.
Pastikan kamu dan pasangan sudah diskusi bersama untuk membeli rumah sebelum atau sesudah menikah ya. Hitung kembali berapa bujet yang diperlukan, aset yang dimiliki, dan sistem pembayaran rumah.
Jika sudah tahu bujet yang diperlukan, bisa dimulai dengan melakukan penghematan. Salah satu cara untuk menghemat adalah dengan memangkas bujet pernikahan. Kamu bisa menggelar resepsi yang sederhana saja. Nantinya, sisa uangnya bisa dipakai untuk bayar rumah.
Keuntungan lainnya nih kamu tak perlu bingung untuk mengelola keuangan. Bisa diakali dengan punya investasi reksa dana ataupun emas. Bisa juga memakai gaji berdua untuk membayar cicilan. Jadi lebih enak kan untuk membayarnya kalau berdua?
Dan lagi, kalian bisa memilih rumah yang sesuai dengan keinginan. Tentunya memiliki kualitas yang baik dari desain, ukuran, hingga lokasinya. Dengan begitu, kalian sudah siap untuk memiliki rumah ideal setelah menikah.
Jika masih kesulitan untuk punya rumah sendiri, kamu punya pilihan alternatif. Di antaranya, mengontrak rumah, sewa apartemen, hingga tinggal di indekos pasutri. Kamu bisa tetap fokus untuk membeli rumah selama tingal di tempat tinggal alternatif ini.
Inilah beberapa pertimbangan untuk punya rumah sebelum atau sesudah menikah. Tinggal melihat kondisi keuanganmu, maka jawabannya akan terlihat. Kalau kamu, pilih yang mana nih?
Advertisement