Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan‎ ada 1.008 desa yang akhirnya menikmati listrik hingga Agustus 2017. Desa yang berlistrik ditargetkan mencapai 2.315 desa pada 2017.
Direktur Bisnis Regional PLN Maluku Papua Ahmad Rofik mengatakan, jumlah desa akhirnya menikmati listrik sebesar 73.149 desa hingga Agustus 2017. Angka ini naik 1.008 desa pada 2016 yang berjumlah 72.141 desa.
"Jadi sampai Agustus 2017 ada 1.008 desa yang berlistrik," kata Ahmad, di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, ‎Selasa (19/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ahmad mengungkapkan, anggaran untuk melistriki 1.008 desa sepanjang 2017‎, berasal dari dana internal PLN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun ketika ditanyakan besarannya, dia tidak bisa menyebutkan.
PLN menggunakan dua cara untu‎k melistriki desa-desa tersebut, yaitu menyambung jaringan dari yang sudah ada. Selain itu dengan membangun pembangkit dengan kapasitas bervariasi dari 100 kilo Watt hour (kWh) sampai 300 kWh. Kapasitas pembangkit untuk melistriki desa relatif kecil karena menyesuaikan kebutuhan.
"Kapasitasnya 100 kWh, total kapasitas 300 kWh. Itu kan desa desa, pelanggan 450 Watt," ucap Ahmad.
Untuk mempercepat melistriki desa-desa, PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda), menggunakan mekanisme ‎Kerjasama Operasi (KSO). Dengan begitu, PLN hanya membangun jaringannya dan pembangunan pembangkit dibangun pemda.
"Kami menggunakan KSO dengan pemda, untuk mempercepat listrik desa," tutur Ahmad.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
PLN Percepat Bangun Listrik di Papua
PLN terus membangun infrastruktur kelistrikan yang tersebar di Papua dan Papua Barat untuk merealisasikan Papua Terang pada 2019-2020.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto WS mengatakan, PLN berkomitmen mempercepat penyediaan listrik yang baik dan berkualitas. Ini untuk mewujudkan semangat pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat.
"Dalam rangka mendukung pembenahan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih dan melayani rakyat Papua yang ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Afirmatif Tanah Papua Terang dan Terkoneksi oleh di Jayapura bersama pemerintah daerah di Papua dan PT Telkom dari sisi telekomunikasi," kata Haryanto, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017,
Haryanto menuturkan, saat ini dilakukan pembangunan pembangkit, dengan total kapasitas sebesar 330 Mega Watt (MW) pada 2019 di Papua dan Papua Barat
Pembangunan yang akan selesai pada 2017, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Jayapura dengan kapasitas 50 MW. Di Nabire sedang dilakukan pembangunan PLTMG kapasitas 20 MW, dan direncanakan rampung pada awal 2018. Tidak hanya pembangunan dengan kapasitas besar, PLN juga akan menerangi 2.200 desa-desa yang belum teraliri listrik hingga 2019.
"Dari 43 ibu kota kabupaten di Papua dan Papua Barat, masih terdapat 14 ibu kota kabupaten yang belum terlistriki oleh PLN di awal tahun 2016. Ini merupakan salah satu komitmen kami, PLN Regional Maluku dan Papua, agar PLN dapat hadir di seluruh ibukota kabupaten Papua dan Papua Barat," papar Haryanto.
Advertisement