Liputan6.com, Jakarta Pada perdagangan kemarin, harga emas sempat naik namun kemudian turun setelah Bank Sentral The Federal Reserve mengeluarkan pernyataan soal kebijakan moneternya.
The Federal Reserve memberi signal bahwa lembaga tersebut akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini dan mengurangi neraca keuangan mereka.
Baca Juga
Harga untuk logam kuning menguat untuk sesi ini karena dolar turun dan ekuitas A.S. menghentikan usaha mereka menuju rekor baru. Namun dolar menguat, memberikan tekanan pada emas yang berdenominasi dolar setelah pernyataan the Fed, yang terjadi setelah harga emas berjangka menetap untuk sesi tersebut.
Advertisement
"Emas cenderung tertekan karena pasar menyesuaikan untuk menggabungkan tingkat suku bunga Fed," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior A.S. Bancorp Wealth Managementdilansir ari Marketwaqtch, Kamis (21/9/2017).
"Harga cenderung mengalami tekanan sepanjang tahun berdasarkan tren ekonomi yang solid dan pasar mulai naik karena suku bunga Fed rate." imbuhnya.
Pada perdagangan elektronik kemarin, harga emas untuk kontrak Desember turun ke level US$ 1.308,6 sesaat setelah pernyataan itu keluar dari The Fed. Sementara pada sesi pertama harga emas sempat menyentuh US$ 1.316,4 per ounce, naik US$ 5,8 atau 0,4 persen.
Pada Selasa, harga emas berada di level US$ 1.310,6 per ounce, terndah sejak 25 Agustus menurut FactSet data.