Sukses

Keuntungan Besar, Jokowi Ingin Jadi Peternak

Bisnis beternak kambing dan domba ini menjadi salah satu bisnis yang mengedepankan prinsip ekonomi budaya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku ingin lebih banyak belajar soal peternakan. Pasalnya, setelah dia hitung-hitung, keuntungan dari usaha ternak terbilang besar.

Jokowi menyatakan, 10 bulan yang lalu telah membeli lima ekor kambing. Sekarang, dari lima kambing tersebut telah berkembang biak menjadi 11 ekor kambing.

"10 bulan lalu saya beli lima ekor kambing, tiga betina dan dua jantan. Setelah sepuluh bulan sekarang menjadi 11 kambing. Artinya beranaknya enam," ujar dia di acara Jambore Petenakan Nasional 2017 di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017).

Menurut Jokowi, baru 10 bulan saja kambing-kambing yang dibelinya sudah menghasilkan enam ekor anak. Jumlah ini jika terus dikembangkan, memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. "Saya hitung-hitung dengan kalkulasi hitungan ekonomi, untungnya gede juga," kata dia.

Lanjut Jokowi, baru untuk satu jenis ternak saja. Jika dirinya bisa beternak sapi, bisa dibayangkan berapa besar keuntungan yang didapat bila sapi-sapi tersebut berkembang biak.

"Tapi saya baru pelihara kambing. Sapinya belum. Saya mau belajar lagi, ini kan masih belajar. Belajar melihara kambing, problem masalahnya apa. Nanti kalau sudah mengerti betul, belajar ternak sapi," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jambore

Untuk diketahui, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) menyelenggarakan Jambore Rapat Kerja Nasional (Rakornas) dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Bumi Perkemahan Cibubur sejak Jumat hingga Minggu ini. Acara ini menjadi rakornas dan silatnas ke-5 yang diadakan HPDKI.

Ketua Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia Yudi Guntara Nor mengatakan, dalam Jambore Peternakan kali ini, setidaknya dihadiri oleh para peternak di seluruh Indonesia dari Sumatera hingga Papua.

"Yang sudah daftar secara online itu ada 809 orang, kita juga buka pendaftaran on the spot, jadi bisa 1.000 peternak nanti yang hadir. Dan ini menjadi jambore terbesar yang pernah kita adakan," kata Yudi kepada Liputan6.com.

Dalam rakernas kali ini, HPDKI akan membahas mengenai berbagai peluang yang didapatkan peternak dalam mengembangkan bisnisnya serta peran apa yang bisa dilakukan HPDKI dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan ekonomi di pedesaan.

Yudi menambahkan, bisnis beternak kambing dan domba ini menjadi salah satu bisnis yang mengedepankan prinsip ekonomi budaya.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, budaya aqiqah menjadi satu hal yang dilaksanakan umat muslim.

"Pak presiden mengatakan ini peberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis budaya. Budaya kena, ekonomi kena, pengentasan kemiskinan kena. Yang jelas ekonomi di pedesaan yang meningkat, karena kebanyakan peternak di di daerah," papar dia.